Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id, Langkah antisipasi kerusuhan massa terus di lakukan Polres Sragen menyusul kejadian perobohan / kerusakan beberapa patung simbul perguruan pencak silat di kabupaten Sragen, Senin (06/07/2020).
Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo menguraikan, antisipasi kerusuhan dampak rusaknya tugu dan patung simbul salah satu perguruan silat sudah di lakukan polres sragen, dengan pengerahan pasukan pengamanan.
Langkah itu, tentu untuk mendukung kabupaten Sragen tetap kondusif, dengan mencuatnya kejadian pengrusakan patung / tugu perguruan pencak silat oleh orang tak di kenal.
Selain mengerahkan pasukan pengamanan dengan adanya BKO ratusan personil Brimob Polda Jateng , Kapolres juga melakukan penyelidikan pelaku pengrusakan oleh Satuan Reserse Kriminal.
Saat ini kasus ini masih dalam penyelidikan petugas, beberapa pelaku sudah terindikasi, namun masih dalam tahap pendalaman , “ terangnya.
Kerusakan tugu / patung perguruan pencak silat tersebut seperti diantaranya terjadi di Dukuh Tisan, Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono Sragen pada 5 Juli 2020 pukul 11.20 Wib, dengan rusaknya tugu / patung simbol PSHT.
Kapolres menguraikan, dari keterangan saksi di tempat kejadian, awalnya saksi melihat ada arak arakan / konvoi yang mayoritas beratribut IKS-PI Kera Sakti, hingga ratusan orang.
Rombongan konvoi itu datang dari wilayah Gesi menuju ke arah Sukodono, dan sesampai di tempat kejadian kemudian salah satu peserta konvoi itu merusak tugu / patung PSHT yang berada di lokasi.
Saat ini, petugas masih melakukan pendalaman perkara tersebut, dengan meminta keterangan dari saksi atas munculnya kasus tersebut. Ia juga meminta kepada pihak PSHT agar menahan diri, untuk tidak melakukan balasan atas kejadian ini.
Untuk meredam situasi, Kapolres kemudian menurunkan sejumlah pengamanan, mengantispasi hal yang tidak diinginkan akan menurunkan kondusifitas kabupaten Sragen.
“Tidak usah risau, pelakunya pasti akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Dan siapa dalang dari pengrusakan tersebut, masih kita selidiki, “ tandasnya.
(Humas Polres Sragen)
