Pembinaan Personel

Kapolres : Ekstra Kurikuler di Aliran Sungai Agar Ditunda, Cuaca Kebumen Tidak Tentu

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Kebumen – Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan melarang kegiatan ekstra kurikuler sekolah dilakukan di aliran sungai dan daerah rawan longsor.

Hal ini diungkapkan langsung Kapolres saat blusukan Kamtibmas di Polsek Sadang dan Karangsambung kepada para Bhabinkamtibmas yang hadir saat itu, Selasa (25/2).

Melalui Bhabinkamtibmas yang ada, ia memerintahkan untuk sambang ke sekolahan, agar menunda kegiatan ekstra kurikuler di aliran sungai.

Hal ini disampaikan menyusul adanya tragedi di sekolah SMPN 1 Turi Sleman, dimana 10 siswa sekolah tersebut dilaporkan tewas terseret banjir bandang sungai saat kegiatan Pramuka.

“Melalui Bhabinkamtibmas yang ada, kami perintahkan untuk sambang ke sekolahan, mengimbau tidak menggelar kegiatan di aliran sungai. Saat ini cuaca tidak menentu,” kata AKBP Rudy.

Polsek Sadang dan Karangsambung yang didatangi hari ini memiliki wilayah berbukit dan aliran sungai Luk Ulo, salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Kebumen.

Kemungkinan terjadinya banjir bandang seperti di Sleman sangat besar sekali. AKBP Rudy berharap peristiwa semacam itu tidak terjadi di Kebumen.

Saat musim seperti sekarang, sekolah ataupun masyarkat harus memperhitungkan jika akan menggelar kegiatan di luar.

Ada dua point yang harus diperhatikan, yang pertama kenali wilayah apakah itu rawan banjir ataupun longsor, selanjutnya prediksi cuaca.

Wilayah Sadang dan Karangsambung tergolong rawan longsor.

Kapolres bersama pejabat utama pada kesempatan itu mengecek sejumlah tebing yang letaknya persis dipinggir jalan apakah berpotensi longsor dalam waktu dekat.

Sejumlah papan himbauan dan rambu-rambu rawan longsor tak luput dalam pengecekan itu. Masyarkat diminta untuk tetap patuh terhadap rambu-rambu yang ada.

(Humas Polres Kebumen)

Berita Terkait