Tribratanews.jateng.polri.go.id – Rangkaian pelaksanaan kegiatan pasar murah yang digelar Pemkab Grobogan ditutup hari ini, Selasa (20/6/2017). Tempat pasar murah terakhir pada bulan Ramadan dilangsungkan di halaman kantor Setda Grobogan.
Nampak di lokasi, sejak pagi tadi, sudah terlihat kesibukan. Terutama, adanya beberapa pekerja yang mendirikan tenda untuk stand pasar murah dan juga pameran produk sejumlah pelaku UMKM.
Kegiatan seperti ini sudah jadi agenda rutin tiap tahun. Selain dari pemkab, kegiatan ini juga didukung berbagai pihak yang akan membuka stand. Seperti, PKK, dharma wanita, HKTI, BUMD dan asosiasi UKM.
Tak ketinggalan Bhayangkari Polres Grobogan membuka stand pasar murah dilokasi tersebut.
Stand Bhayangkari Polres Grobogan, menjual berbagai kevutuhan sembako dengan harga yang jauh dibawah harga normal.
Seperti harga Beras 2,5 kg harga normal Rp 22.500 di jual dengan harga Rp 15.000, sirup kartika harga normal Rp 16.500 dijual dengan harga Rp 11.000, minyak goreng harga normal Rp 13.000 di jual dengan harga Rp 9.000, kecap harga normal Rp 21.000 di jual dengan harga Rp 16.000, gula harga normal Rp 13.500 di jual dengan harga Rp 9.000.
Tidak sampai dua jam, stand pasar murah yang digelar Bhayangkari Polres Grobogan habis terjual.
Kapolres Grobogan AKBP Satria Rizkianl SIK MSi MM didampingi Ketua Bhayangkari cabang dan pengurus beserta pejabat utama meninjau pelaksanaan pasar murah tersebut.
Dikatakan AKBP Satria, bahwa Bhayangkari Polres Grobogan turut dalam kegiatan pasar murah tersebut, adalah merupakan salah satu bentuk kepedulian kepolisian terhadap masyarakat dalam menyambut dan menyongsong bulan suci ramadhan agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan barang-barang keperluan sehari hari sekaligus untuk menekan para spekulan-spekulan yang senantiasa memainkan harga sembako di saat bulan suci ramadhan.
