tribratanews.jateng.polri.go.id/ – Polda Jateng, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Tito Karnavian meminta semua lapisan masyarakat menjaga situasi aman terutama menjelang gelaran pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 15 Februari 2017.
Hal itu dikatakan Tito di Mapolda Jawa Tengah, Jumat (3/2/2017) malam, pada acara Silaturahmi Ulama, Polri, TNI untuk Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Wadah NKRI.
“Antara pemerintah dengan warga masyarakat dan seluruh anggota masyarakat saya minta bersatu dalam mengawal NKRI, negara kesatuan republik yang kita cintai ini,” kata Tito memberikan sambuatan dalam acara Silaturahmi Ulama, Polri dan TNI se-Jawa Tengah di Halaman Mapolda Jawa Tengah.
Kegiatan silaturahmi se-Jawa Tengah ini, sangat penting dilakukan bersama pemerintah, Polri, TNI, Pemda, dan para ulama untuk bahu membahu dalam mengawal Demokrasi dan Pilkada 2017 dengan damai.
Tito menyebut, itu merupakan bagian dari demokrasi. Perbedaan pilihan tidak dilarang karena itu merupakan hak politik setiap masyarakat. Perbedaan pilihan, kata Tito, jangan sampai menjadi ancaman bangsa Indonesia, namun justru sebagai pemersatu.
“Kita beribadah untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Ini sangat penting sekali dalam rangka memupuk persatuan dan kesatuan. Apalagi, jelang pilkada terjadi polarisasi masyarakat, terpisah karena ada pilihan masing-masing,” lanjutnya.
“Jangan sampai perbedaan itu pemecah bagi kita. Jaga situasi aman, pemerintah, warga masyarakat,” sambung Tito.
Kegiatan silaturahmi akbar itu dihadiri 7.000 orang terdiri dari Polri, TNI, pemerintah daerah, tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), hingga para santri.
Kegiatan itu diisi tausiyah Habib Lutfi dari Pekalongan. Saat di panggung, Tito tampak duduk persis di samping KH Maimun Zubair, pimpinan Ponpes Al Anwar, Rembang.
Masayarakat yang menyaksikan begitu antusias dengan kegiatan silaturahmi yang diselenggarakan oleh Polda Jawa Tengah ini dikarenakan masyarakat sudah jenuh dengan situasi yang mulai memanas dan memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa ini sudah menjalar ke masyarakat dengan sebentar lagi dimulainya Pilkada serentak di Wilayah Jawa Tengah.
Kapolri mengajak agar merapatkan barisan antara Ulama dan Umaroh sehingga mampu menciptakan situasi aman dan nyaman menjelang Pilkada 2017 dikarenakan Demokrasi dan Pilkada bukan alat Pemecah Kesatuan dan Persatuan bangsa, akan tetapi sebagai alat pemerkuat Persatuan dan Kesatuan dalam wadah NKRI karena setiap warga negara memiliki Hak.
Tito juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudak terpancing provokasi dengan isu Sara yang saat ini makin marak terjadi baik di masyarakat maupun media sosial.
Daniel PID Bidhumas Polda Jateng
#agussaibumi – Anjar26