Tribratanews.jateng.polri.go.id, Kendal – Saat pelaksanaan pemungutan suara di sebuah TPS di Kota Kendal dalam gelaran Pesta Demokrasi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2018, ada warga yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya lantaran tidak membawa undangan. Setelah disuruh menunggu oleh petugas, namun warga tersebut tetap tidak bisa memberikan suaranya dan justru disuruh ke KPUD.
Dengan penuh kecewa kemudian warga tersebut kembali dan melapor kepada tim suksesnya. Dengan mengajak massa lainnya kemudian orang tersebut mendatangi KPUD untuk menyampaikan aspirasinya. Massa yang datang menganggap KPUD tidak bisa bekerja dan diduga ada indikasi kecurangan. Polisi yang berjaga di kantor KPUD menghimbau kepada massa agar tidak berbuat anarkis. Namun himbauan dari Kepolisian tidak diindahkan dan massa justru semakin mendekati KPUD.
Massa yang terus bertambah menjadikan suasana semakin memanas. Bentrok antara aparat keamanan dengan massa pun tidak terhindarkan. Massa bertindak anarkis dan tidak bisa dikendalikan. Polisi yang sudah bertindak sesuai Protap dan mengedepankan sikap persuasif akhirnya membubarkan massa dengan menggunakan mobil Water Cannon. Tembakan gas air mata yang dilepaskan membuat massa kocar-kacir untuk menyelamatk diri. Tidak hanya memukul mundur Polisi juga berhasil mengamankan oknum yang diduga sebagai provokator keributan.
Penggalan cerita diatas bukanlah kejadian sesungguhnya , namun hanyalah simulasi sistem pengamanan kota yang digelar oleh Polres Kendal Polda Jateng di Stadion Utama Kebondalem Kendal, Selasa (13/2) sebagai kesiapan personel keamanan menghadapi Pilgub pada 27 Juni 2018 mendatang.
Kapolres Kendal AKBP Adiwijaya,S.I.K. menyampaikan pelaksanaan simulasi tersebut adalah untuk persiapan personel dalam menghadapi Pilgub Jateng pada Juni mendatang serta mengantisipasi apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan terkait unjuk rasa yang berujung anarkis.
“Pelaksanaan simulasi pengamanan kota ini adalah persiapan menghadapi Pigub Jateng 2018 dan untuk mengantisipasi apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan terkait unjuk rasa yang anarkis”, kata Kapolres.
Menurut Kapolres Kendal, dalam pelaksanaannya nanti Kepolisian akan lebih mengedepankan tindakan persuasive dan preventif, sedangkan tindakan represif dan hukum adalah upaya atau tindakan terakhir jika upaya persuasive dan preventif tidak berjalan. Kapolres berharap Pilgub Jateng 2018 bisa berjalan dengan aman dan tertib untuk memilih pemimpin Gubernur yang amanah serta nantinya dapat membawa Jawa Tengah untuk bisa lebih maju lagi.
“Mari kita berdo’a bersama agar terwujud masyarakat yang aman, damai, kondusif dan Pigub bisa berjalan sukses tanpa ekses”, tutur Kapolres.
Dalam kegiatan simulasi sispamkota ini Polres Kendal melibatkan ratusan personel dari Polri, TNI, Satpol PP dan Dishub Kendal. Acara ini dihadiri dan disaksikan oleh Bupati Kendal Mirna Annisa, Dandim 0715 Kendal Letkol Czi. Hendro Edi Busono, Ketua KPU Kendal Wahidin Said serta sejumlah kepala OPD dan perwakilan parpol.
Bagus Prakoso Humas Polres Kendal