BinkamMitra Polisi

Menteri Rini Sumarno Minta Pabrik Coklat Menjaga Ketersediaan Bahan Baku

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Batang- Menteri BUMN Rini Sumarno melakukan kunjungan ke Pabrik Coklat yang berada di Desa Wonokerso Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Selasa (4/12).

Rini Sumarno mengatakan bahwa pabrik coklat tersebut di bangun oleh Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada sebagai pusat pengembangan kompetensi industri pengolahan kakao terpadu.

“Pabriknya sangat bagus dan besar dan yang harus dijaga ketersediaan bahan baku, memang sudah ada di sekitar pabrik seluas 145 hektar pohon coklat, namun kebutuhanya bakan bakunya masih membutuhkan banyak,” kata Rini Sumarno.

Ditambahkanya, harus ada koordinasi yang baik antara pihak Direktur Perusahaan dengan Bupati Batang dan UGM dan PT. PN guna peningkatan dan penambahan tanaman coklat, sehingga dapat mencukupi suplay biji coklatnya.

Ia juga meminta kepada pihak UGM agar meminta Pabrik Coklat untuk tetap menjaga ketersediaan bahan bakunya, walaupun disekitarnya pabrik ada 145 hektae pohon coklat, tapi kebutuhanya masih kurang dan butuh banyak.

Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono. M.Eng. DEg. mengatakan bahwa Pembangunan Pabrik coklat sebagai proses manajemen perguruan tinggi yang bertransformasi dari pola teaching university, reserch university ke enterprenur university.

“Wahana Produksi berbasis riset dan inovasi untuk mendukung proses pembelajaran yang bersinergi dengan pemerintah,” jelas Panut Mulyono.

Sedangkan para petani kakao di Batang akan lebih diberdayakan kembali agar lebih semangat memelihara kebun kakao dan didorong untuk mengembangkan kebun kakao dengan peremajaan tanaman dan perluasan lahan, sehingga produksi biji kakao akan meningkat untuk mensuplay kebutuhan bahan baku pabrik .

“Untuk mempercepat progam pemberdayaan dan pengembangan petani kakao akan kami siapkan dengan mendirikan Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) khusus kakao,” jelasnya.

Sementara Bupati Batang Wihaji berharap ada salah satu desa yang bisa dijadikan sebagai kampung coklat agar program one Village One Product ( OVOP ), karena memiliki potensi kebun tanaman coklat.

“Disamping untuk memenuhi kebutuhan Pabrik, kampung coklat bisa di jadikan destinasi baru dan pusat edukasi untuk menarik pengunjung wisata, selain ke pabrik juga ke kebun kakao untuk mendukung visit to Batang 2022,” jelas Wihaji.

Nampak puluhan personel Sat Sabhara Polres Batang, Polsek Tulis dan Koramil Tulis melaksanakan pengamanan kunjungan Menteri BUMN tersebut. (hms)

Berita Terkait