Mitra Polisi

Gubernur Jawa Tengah Kunjungi Sentra Produksi Garam di Tawangharjo Grobogan

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Grobogan – Harga garam yang terus melejit di pasaran, membuat para petani garam darat di Desa  Jono, Kecamatan Tawangharjo  meraup penghasilan yang lebih besar dari biasanya. Jika sebelumnya hanya 3 ribu per kilonya, garam Jono yang memiliki cita rasa khas yang lebih gurih ini, dipatok dengan harga 10 ribuan per kilogramnya.
Di sela-sela kunjungannya ke Kabupaten Grobogan,Rabu(2/8), Gubernur Jawa Tengah ganjar Pranowo menyempatkan diri untuk mampir ke sentra produksi garam yang pernah mencapai masa keemasannya pada tahun 70-an. Turut mendampingi kegiatan tersebut Kapolsek Tawangharjo AKP Sudarsono yang sekaligus memimpin jalannya pengamanan.
Ganjar Pranowo melihat secara langsung proses produksi garam Jono, mulai dari mengambil air dari sumur, kemudian dialirkan ke penampungan, hingga bagaimana petani garam mengambil butiran-butiran garam dari bilah-bilah bambu yang ditata rapi. Ia bertanya langsung kepada para petani, kendala apa yang dihadapinya.
“Sekarang cara masih sangat sederhana. Kalau produksi dan teknologi bisa ditingkatkan. Bila butuh bantuan modal pasti kita bisa bantu,” ungkapnya.
Ganjar menambahkan, jika pengemasan bisa diperbaiki, pemasaran yang lebih bagus maka akan bisa meningkatkan perekonomian warga. “Jika dikemas biasa saja sudah laku 10 ribu, apalagi jika dikemas yang bagus dan dijual di mall. Saya tertarik mendorong mereka untuk bisa tumbuh, garamnya khas dan terkenal dimana-mana, kadar dan kwalitas bagus, sangat berbeda dengan garam laut,” tuturnya.
Ia menyayangkan generasi muda yang tidak mau menjadi petani garam. Pada hal memiliki potensi yang bagus di tengah garam yang bermasalah. “Kalau harganya bagus terus, saya kira anak muda akan mengikuti orang tuanya,” ungkapnya.
Selama kunjungan di Desa Jono, Pengawalan dan pengamanan dilakukan Polsek Grobogan yang dibackup dari Polres Grobogan, berjalan aman dan tertib.

Berita Terkait