Pembinaan Personel

Polwan Sragen Ikuti Vicon Bersama 23.500 Polwan se-Indonesia

Tribratanewspoldajateng.com, Sragen – “ Dewasa ini Polisi Wanita dikatakan menjadi bunga bangsa, di karenakan perannya yang kemudian viral di berbagai media social, tampil dalam menghadapi unjuk rasa seperti di contohkan oleh Polisi Wanita di Jawa Barat AKBP Suswati, perannya menghadapi pengunjuk rasa hingga beliaupun terluka oleh pengunjuk rasa, di mediakan dan viral hingga memperoleh pujian , sanjungan serta perhatian dari berbagai pihak baru baru ini, “ Sambut AS SDM Mabes Polri Irjen Polisi Jodie Rooseto saat memimpin video conference di hadapan 23.500 personil Polisi Wanita se Indonesia, Selasa (07/02/2017) di mulai pukul 09.00 wib pagi ini.
Lebih dalam AS SDM dalam kegiatan vicon di damping Brigjen Ida Utari serta Brigjen Polisi Sri Handayani di Mabes Polri menyatakan , “ Di sisi lain dari peran Polisi Wanita yang begitu membanggakan bila mana terdapat segelintir kecil pelanggaran yang di lakukan oleh Polwan, dari seluruh wanita wanita pilihan dalam wadahnya yang di wujudkan dalam tulisan Esti Bhakti Warapsari  berarti Maju, Mengabdi, Putri Pilihan tersebut, ibarat Bak air susu sebelanga di balas dengan air tuba, segelintir POlwan melakukan pelanggaran bilamana telah menjadi viral di media social maka akan menjadi cemarlah seluruh Polwan yang berjumlah lebih dari 23.500 personil tersebut.
“ Sebagai manusia biasa kita tidak akan sempurna, pastilah ada kesalahan, khilaf serta kelalaian yang manusiawi dan wajar terjadi karena Polwan adalah organisasi yang sangat besar. Polwan dalam tugasnya bersentuhan langsung dengan masyarakat,  kita mampu dan bisa menjadi wartawan bagi diri kita sendiri, melalui berbagai media social, bilamana Polwan mengaploud hal yang baik dalam tugas dan tanggungjawabnya maka berita yang tertayang pada media social adalah hal yang baik, namun bilamana berita yang kita buat adalah hal buruk yang di lakukan meskipun hanya oleh segelintir Polwan, maka rusaklah organisasi Polisi Wanita yang demikian besar di Indonesia ini “
“ Demi menjaga kekurangan, dan merupakan perhatian pimpinan tertinggi Polri kepada Polisi Wanita di Indonesia, Bapak Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menuangkannya dalam sambutan Kapolri yang ia tuangkan dalam buku saku Polisi Wanita yang telah di syahkan dan di lounchingkan pada 1 September 2016 silam “ Ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Brigjen Polisi Sri Handayani juga menyampaikan sosialisasi Buku Saku yang memuat Pancasila, Tribrata serta Catur Prasetya yang semestinya harus dan wajib kita maknai dan pahami sebagai pedoman hidup kerja sebagai anggota Polri, iapun juga meminta kepada seluruh Polwan untuk menyimak lebih dalam sambutan bapak Kapolri serta AS SDM Polri pada buku saku Polwan tersebut jangan menodai “Citra Polwan” di Indonesia, “ papar Sri Handayani.
“ Dapat kita pahami bersama, bahwa buku saku Polwan tersebut adalah merupakan pedoman perilaku Polwan dalam tugas dan tanggungjawabnya bilamana kita perhatikan 12 Karakter Polwan yang mengkait Indikator perilaku Polwan agar tidak ada penyelewengan, pelanggaran  dalam tugasnya, “ demikian seperti di ungkapkan Brigjen Ida Utari menambahi arahan Brigjen Polisi Sri Handayani dalam sosialisasinya.
Sedangkan Kombes Polisi Juansih dalam arahan mengisi kegiatan vicon Polisi Wanita Se Indonesia tersebut, ia memaparkan pemakaian seragam dinas anggota Polri terkhusus bagi para anggota Polwan yang termuat dalam keputusan nomor 702 bulan September tahun 2005 hingga memperoleh beberapa perubahan dalam keputusan nomor 245 bulan Maret tahun 2015 tentang seragam dinas anggota Polwan bagi yang berhijab , semula khusus bagi Polwan berdinas di Aceh kini di berlakukan bagi seluruh Polwan di Indonesia yang berkeinginan memakai seragam Polwan Hijab. Namun  iapun juga meminta kepada seluruh Polwan, agar pemakaian Hijab Polwan benar benar dating dari lubuk hati, dan bukan di karenakan oleh karena keinginan yang aneh aneh.
Aneh aneh yang di maksudkan Juansih adalah ketentuan rambut Polwan sudah tertera dan jelas dalam peraturan tersebut, jadi jangan  karena berhijab, maka rambut tidak di potong sesuai ketentuan dan warnanyapun berwarna warni saat sewaktu waktu di lakukan pengecekan. Berbagai ketentuan seragam dinas Polisi Wanita juga ia tayangkan dalam paparanya, hingga di akhir kegiatan video conference yang berlangsung lancar oleh Polwan se Indonesia.
( Tatik – Humas Polres Sragen)

Berita Terkait