Giat Ops

Siaga 1 Polres Blora, Antisipasi Mobilisasi Massa Tamasya Almaidah 51 Ke Jakarta

tribratanews.jateng.polri.go.id/ – Blora, Kepolisian Resor Blora terus lakukan penyekatan, razia kendaraan serta pengamanan aksi Tamasya Almaidah 51, tujuan dari kegiatan tersebut ini untuk mengamankan pergerakan massa yang akan melakukan Tamasya Almaidah 51 pada hari pencoblosan pilkada DKI putaran kedua di Jakarta 19 April 2017 hari ini.

Menghangatnya situasi Pilkada DKI Jakarta putaran ke dua yang digelar tanggal hari ini dan rencana keberangkatan beberapa kelompok masyarakat dengan tujuan tamasya Almaidah 51 disikapi oleh Polres Blora dengan melakukan penyekatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan yang melewati Kabupaten Blora.

Kapolres Blora AKBP Surisman selaku pimpinan menyampaikan, bahwa kegiatan ini sebagai upaya untuk pencegahan dan penyekatan terhadap kelompok massa yang akan bergabung dengan massa lainya di Jakarta.

AKBP Surisman menyampaikan bahwa Polres Blora yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Jawa Timur telah menyiagakan pasukannya untuk melarang kepada kelompok masyarakat yang akan melaksanakan tamasya Almaidah 51 ke Jakarta.

Dengan harapan, warga masyarakat yang akan mengikuti kegiatan tersebut mengurungkan niatnya. Sehingga, situasi di wilayah Jakarta saat pelaksanaan Pilkada putaran ke dua bisa berjalan dengan tertib, aman dan lancar.

“Kami berharap kepada warga masyarakat Kabupaten Blora maupun dari luar kota lin supaya tidak ada yang mengikuti kegiatan tamasya Almaidah 51. Percayakan keamanan dan proses Pilkada DKI Jakarta kepada Polri, KPU, Panwaslu dan Bawaslu. Mari kita sama sama berdo’a di tempat masing-masing agar Indonesia tetap aman dan kondusif”. Tutur Kapolres Blora AKBP Surisman.

Sampai hari ini baik siang dan malam, personil Polres Blora terus melaksanakan pemeriksaan baik di jalan raya maupun di terminal dan stasiun. Hasil pemeriksaan sementara petugas di lapanan tidak menemukan adanya warga masyarakat atau kelompok tertentu yang akan berangkat mengikuti tamasya Almaidah 51 ke Jakarta.

Kapolres menambahkan pimpinan Polri sebelumnya telah mengeluarkan maklumat tentang larangan kepada kelompok massa untuk berangkat dan bergabung ke Jakarta.

Namun, menurut Kapolres, indikasi pergerakan itu dimungkinkan masih tetap terjadi. “Karena itu, kami di Polres Blora, Polda Jawa Tengah akan melakukan tindakan tegas dan profesional dengan cara razia dan penyekatan di wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora sebagai perbatasan terakhir Provinsi Jatim – Jateng,” tegas Kapolres Blora.

Melalui gabungan personil Polsek Cepu dan Sambong tadi malam Selasa (18/4/2017), Polres Blora melakukan pemeriksaan di jalan raya dan stasiun Cepu. Pemeriksaan yang difokuskan terhadap kendaraan yang diduga mengantar para peserta tamasya Almaidah tersebut, penyekatan dilaksanakan di perbatasan antara wilayah Jawa Timur dengan Jawa tengah. Tepatnya di Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro dan Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.

Sebagai upaya pencegahan, Kapolres telah melakukan pendekatan-pendekatan kepada para tokoh agama dan tokoh kelompok organisasi massa (ormas) melalui ajakan, dialog, dan komunikasi yang intensif. Baik melalui silaturahmi, mujahadah, maupun menggelar istighotsah dengan maksud untuk mencegah masa dari Jawa Tengah bergabung denstrasi di Jakarta

“Silakan melakukan aksinya di wilayah kota dalam wilayah kabupaten masing-masing,” lanjut Kapolres.

Meski begitu, Polres Blora akan terus memantau perkembangan situasi di wilayah hukumnya. Kapolres tak menampik masih terpantau ada pihak-pihak yang masih berkeinginan ke Jakarta sampai saat ini.

“Seluruh jajaran Polsek sepolres Blora akan melakukan hal yang sama, termasuk juga Polsek Kunduran dan Polsek Jati. Kita sedikitnya menyiagakan 124 personel untuk mengantisipasi pergerakan massa ke Jakarta. Para personel itu akan ditempatkan di titik-titik masuk dan keluar perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah,” tutup Kapolres AKBP Surisman.

Berita Terkait