BinkamMitra Polisi

Polres Wonogiri Gelar Operasi Gabungan dengan Kodim 0728 Wonogiri

Tribratanewspoldajateng.com – Wonogiri, Dalam rangkaian Operasi Simpatik Candi 2017, Polres Wonogiri mengadakan operasi gabungan dnegan menggandeng pihak Kodim 0728/Wonogiri.  Operasi yang digelar pada Senin (20/3) pagi di depan Pasar Induk Wonogiri itu, tak hanya memeriksa aparat kepolisian dan TNI yang lewat. Tapi juga merazia warga sipil yang menggunakan atribut-atribut militer di kendaraannya.
Tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah bagian dari upaya penegakkan ketertiban dan kedisiplinan. Sehingga para aparat kepolisian dan TNI bisa senantiasa mematuhi segala peraturan lalu lintas yang ada. Yang tentunya akan menekan angka kecelakaan yang diakibatkan oleh kendaraan aparat TNI ataupun Polri.
Dalam operasi tersebut, setidaknya ada beberapa pelanggar yang terjaring razia. Di antaranya satu anggota TNI dan dua anggota Polri. Sedangkan selebihnya adalah masyarakat sipil yang memasang atribut-atribut tertentu di plat nomor kendaraan mereka.
“Dua anggota polisi yang melanggar kita kenakan sanksi dengan menahan KTA nya. Ini setelah mereka melakukan pelanggaran ringan. Yang pertama tidak membawa STNK dan yang kedua spion tidak lengkap. Sedangkan untuk TNI, kebetulan surat-surat kendaraannya ketinggalan di kantor. Sehingga langsung diambil karena jaraknya dekat,” jelas Kasie Propam Polres Wonogiri Iptu Soepardi mewakili Kapolres AKBP Ronald Rumondor.
Soepardi juga menambahkan bahwa sesuai dengan namanya operasi simpatik, maka tidak ada tindakan yang bersifat hukuman terhadap para pelanggar. Mereka hanya dihimbau untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Pun demikian dnegan para warga sipil yang terjaring razia karena memasang atribut-atribut khusus. Tidak ada sanksi keras kepada mereka. Hanya saja mereka langsung diperintahkan untuk melepas atribut berupa stiker ataupun gantungan di kaca mobil yang merupakan symbol-simbol instansi tertentu.
“Sanksi seperti ini sudah cukup memberi efek jera. Karena stiker yang dipasang tersebut sudah sangat melekat dan susah diambil. Sehingga butuh perjuangan tersendiri untuk bisa melepasnya. Selain itu, sisa stiker yang tidak terlepas dnegan sempurna, pasti akan meninggalkan noda kotor di kendaraan mereka yang susah dibersihkan,” sambung Soepardi.
Ini terlihat dari beberapa pemilik kendaran yang tampak cemberut karena dipaksa petugas untuk mengelupas stiker di plat nomor mereka. Dengan menggunakan sekeping koin, stiker itupun dikerok, hingga nyaris habis. Yang tentunya mengenai cat hitam dari plat nomor itu, sehingga terlihat jelek.
“Selain penegakan kedisiplinan anggota, dengan operasi ini kami berusaha menekan upaya penyalahgunaan symbol-simbol kemiliteran oleh warga sipil. Karena di masyarakat kerap kali ada upaya penyalah gunaan atribut tersebut, untuk kepentingan yang tidak semestinya,” pungkas Soepardi. //(iwan tribratanews).

Berita Terkait