Tribratanews.jateng.polri.go.id, Kota Semarang – Menegangkan. Itulah sebuah kata yang kiranya dapat menggambarkan situasi pagi ini di Terminal Baru Bandara A. Yani Semarang.
Para calon penumpang pesawat dan petugas bandara Ahmad Yani Semarang Rabu (31/10/2018) sekitar pukul 10.15 dihinggapi perasaan mencekam lantaran 5 orang tidak dikenal yang diduga teroris bersenjata laras panjang tengah melakukan aksi teror dengan menyandera seorang calon penumpang pesawat dan petugas Bandara Ahmad Yani. Sementara itu seorang penumpang lain yang disandera tewas dikarenakan timah panas yang berasal dari senjata terori bersarang tepat di dadanya. Penumpang dan petugas bandara lainnya semakin ketakutan.
Hingga pada akhirnya pasukan gabungan TNI Polri yang terdiri dari Gegana, Paskhas, dan Yonif 400 BR diterjunkan untuk melaksanakan operasi pembebasan sandera.
Para prajurit dengan kemampuan khusus ini diterjunkan baik dari jalur udara melalui helikopter maupun melalui jalur darat. Satu persatu prajurit khusus ini turun dari helikopter dengan teknik fastrope. Sementara itu, kendaraan-kendaraan lapis baja mendekati lokasi penyanderaan.
Hingga terjadi kontak senjata antara pasukan gabungan ini dengan para pelaku penyanderaan. Setelah situasi dapat dikuasai oleh pasukan gabungan TNI-Polri, akhirnya seluruh sandera dapat diselamatkan.
Inilah sekilas skenario simulasi penanggulangan Aksi terorisme di Area Bandara Ahmad Yani Semarang. Simulasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari pelatihan tanggap darurat yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Para peserta latihan merupakan personel TNI-Polri jajaran Kodam IV/Diponegoro dan Polda Jawa Tengah. Detasemen Gegana selaku pengemban fungsi lawan teror termasuk di dalam peserta latihan BNPT tersebut.
Sebelumnya materi kelas telah dilakasanakan selama 3 (tiga) hari dimulai dari hari Kamis hingga Sabtu (25-27/10/2018) di hotel Grandhika Semarang.
PID Detasemen Gegana
Tekkom Satbrimob Polda Jawa Tengah
