Binkam

Kapolres Klaten Beri Penjelasan Konvoi Moge di Jatinom yang viral

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Klaten – Polres Klaten telah menindaklanjuti beredarnya video konvoi kendaraan moge yang sempat viral di media sosial, pada Sabtu (21/07) lalu. Dari hasil keterangan, diduga pengunggah video merasa jengkel dengan iring-iringan moge sehingga nekat menyebarkan video yang belum jelas kebenarannya.

“Ada dua video yang diunggah. Yang pertama video iring-iringan moge dan video kedua ibu-ibu yang terjatuh di kebun. Di video itu pengunggah mengatakan bahwa ibu-ibu yang jatuh akibat berpapasan dengan moge,” kata Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono dalam press conference, Senin (30/07).

Dua video itu diunggah oleh Joko Purwanto menggunakan akun facebooknya Arjuna Azka. Pada saat kejadian itu Joko tengah mengemudi truk dari arah Jatinom menuju Boyolali. Pada saat yang sama, dibelakang truknya melaju iring-iringan moge yang dikawal oleh petugas patroli dan pengawalan.

Joko sempat merekam iring-iringan moge yang hendak menyalip truknya. Ditengah ia merekam, tiba-tiba ada petugas pengawalan paling belakang menghantam kaca spion truk dengan tangannya. Sementara pada video kedua yang diunggah memperlihatkan seorang perempuan terjatuh ke ladang jagung tepi jalan.

Dalam video yang kedua itu, Joko mengatakan bahwa pemotor itu terjatuh setelah berpapasan dan dipepet oleh konvoi moge. “Kita mintai keterangan, namun ia tidak bisa menjelaskan apakah video itu berkaitan. Ia juga tidak tahu apakah ibu-ibu yang terjatuh itu akibat dipepet moge atau terlibat kecelakaan lain,” imbuh Kapolres.

Dari keterangan itu polisi justru mendapati fakta lain, Joko diduga sengaja menghalangi iring-iringan moge lantaran tidak suka dengan adanya konvoi tersebut. Hal itu terbukti dengan truk yang dikemudikan Joko sengaja ditengahkan agar iring-iringan moge tidak bisa menyalip kendaraannya.

“Sudah diberi peringatan, ia jutsru tidak mengindahkan, tidak meminggirkan kendaraannya. Padahal masih ada celah di sisi kiri. Sehingga ada patwal yang menepuk spion truk,” jelasnya.

Terkait tindakan petugas pengawalan tersebut, Kapolres Klaten mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas nama Polri. Namun ia mengaku bahwa petugas tersebut bukan merupakan anggota Polres Klaten. “Kami benar-benar minta maaf jika ada tindakan itu,” urai Kapolres.

Meski demikian, Kapolres juga menjelaskan bahwa tindakan itu dilakukan lantaran sopir truk tidak segera meminggirkan kendaraannya. Padahal jauh sebelum menyalip truk itu, petugas sudah menanyakan sirine peringatan. Terlebih lagi upaya yang dilakukan sopir truk ada unsur kesengajaan.

Sementara itu, sopir truk sekaligus pengunggah video, Joko Purwanto mengaku jika dirinya sudah mengetahui ada iring-iringan moge melintas, bahkan pada saat itu ia sudah mendapat peringatan dari petugas pengawalan. Namun ia mengakui ada rasa kurang tanggap dan tidak segera meminggirkan kendaraannya.

“Iya saya sebetulnya tahu, tapi tidak tanggap. Makanya ada tindakan teguran dari petugas. Sedangkan untuk video ibu-ibu yang jatuh saya sebetulnya juga tidak begitu tahu penyebabnya apa. Maka dari itu saya minta maaf sudah menyebar video itu,” urai Joko.

Berita Terkait