tribratanewspoldajateng.co, Wonosobo – Tanggul saluran air peninggalan Belanda yang melintas diatas Jalan utama Wonosobo Kepil kembali longsor, Selasa (14/2) siang. Akibatnya, material berupa beton dan tanah memenuhi ruas jalan dan menutup akses kendaraan yang hendak melintas. Kejadian ini merupakan kali kedua setelah pernah pula lonsor pada bulan Juni 2016 lalu. Beruntung, pada saat kejadian, arus lalu lintas sepi, sehingga tidak ada korban yang tertimpa.
Untuk melancarkan arus lalu lintas, petugas Polsek Kepil dibantu warga melakukan evakuasi manual sebelum petugas dari DPU dan Dinas binamarga tiba di lokasi. Kapolres Wonosobo AKBP Muhammad Ridwan, S.I.K. melalui Kapolsek Kepil AKP Surakhman, S.H. menuturkan waktu kejadian sekitar pukul 11.00 Wib. “Pada saat kejadian, cuaca sebenarnya cukup cerah. Namun dugaan kami, longsor ini disebabkan karena bangunan yang sudah sangat tua dan cuaca selama 3 hari terakhir cenderung hujan,” kata Kapolsek Kepil.
“Longsor ini merupakan kali kedua setelah pada bulan Juni 2016, sebagian bangunan yang digunakan untuk talang (saluran air) ini juga sudah longsor. Sejak saat itu, bangunan ini tidak digunakan lagi,” terang Kapolsek.
Setelah melakukan evakuasi manual, akhirnya pada pukul 13.30 Wib, arus lalu lintas kembali berjalan. “Sementara masih satu lajur. Kami berlakukan buka tutup sambil menunggu petugas dari DPU dan Binamarga mengevakuasi dan membersihkan semua material,” lanjut AKP Surakhman.
“Karena tidak ada jalur alternative lain, kami minta para pengguna jalan tetap bersabar. Semoga sore ini semua proses evakuasi bisa selesai dan arus dapat berjalan lancar,” tutup Kapolsek Kepil. (Dek Me)