Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Dalam rangka menciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah hukumnya, Polres Pekalongan menggelar silaturahmi kamtibmas dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, Kamis (16/05).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula Presisi Polres Pekalongan dihadiri oleh Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi, S.I.K, M.H., Wakapolres Pekalongan Kompol Kholid Mawardi, S.H, M.H., Kabag SDM Kompol Guntur Tri Harjani, S.H., Kasat Binmas Polres Pekalongan AKP Quratul Aini, S.H. M.H., Ketua MUI Kabupaten Pekalongan, Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan, Kanit Binmas Polsek Jajaran Polres Pekalongan, serta perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.
Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi, S.I.K, M.H dalam kesempatan itu menyampaikan, Kabupaten Pekalongan merupakan kota santri, dan pada tahun 2023 – 2024 sampai dengan bulan Mei, kasus kejahatan yang mendominasi di wilayah Kabupaten Pekalongan adalah kejahatan asusila yang menyumbang 40%.
“Diantaranya ada pencabulan, pelecehan, dan persetubuhan. Oleh karena itu, saya titip dalam setiap pengajian atau kumpul – kumpul di RT dan di kampung tolong di sisipkan pesan – pesan moral terkait dengan asusila,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa dalam pelaksanaan kegiatan Operasi Mantap Brata, Operasi Ketupat Candi dan saat ini masih berjalan Operasi Mantap Praja persiapan pemilihan kepala daerah, dalam operasi sebelumnya situasi terdapat aman dan kondusif tidak ada kejadian yang menonjol yang bisa mendapatkan perhatian secara nasional.
“Yakinlah, itu adalah peran serta bapak dan ibu sekalian dan rasa aman tidak datang dengan tiba – tiba, tetapi dengan adanya upaya – upaya yang telah dilakukan. Saya mohon situasi ini terus dijaga agar tetap aman kondusif, dan saya Kapolres mewakili rekan – rekan mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya,” kata dia.
Lanjutnya, kepada hadirin, AKBP Wahyu Rohadi mengharapkan bantuan untuk bisa memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga masyarakat Kabupaten Pekalongan agar dapat mengalihkan dengan kegiatan yang lebih positif.
“Jadi, terkait dengan tradisi di Kabupaten Pekalongan yaitu petasan, balon udara, dan sound system yang berindikasi menyebabkan terganggunya kamtibmas, saya mohon bantuanya kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk bisa memberikan edukasi kepada warga,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan H. M. Salahudin, A.ma mengungkapkan, bahwa keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita semua.
“Dan terkait keagamaan tentang kerukunan, sampai saat ini tidak ada gesekan antar umat beragama, dan mudah-mudahan ke depannya tetap kondusif,” tuturnya.
Lebih lanjut, Salahudin berpesan supaya bijak dalam bermain media sosial. “Jangan sampai memancing tentang permasalahan agama dan khususnya pada saat proses Pilkada di Kabupaten Pekalongan. Semoga dapat berjalan dengan aman dan lancar tidak ada gesekan apapun dan menjadikan pemimpin yang baik dan Amanah,” ungkapnya. (afk)