BinkamMitra PolisiPembinaan Personel

Jaga Kondusifitas Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H, Polres Sukoharjo Polda Jateng Gelar Sarasehan Dai Kamtibmas

Polres Sukoharjo – Tribratanews.jateng.polri.go.id | Polres Sukoharjo Polda Jateng menggelar kegiatan sarasehan Dai Kamtibmas dengan tema “Mengoptimalkan Peran Dai Kamtibmas Guna Mendukung Harkamtibmas yang Kondusif pada Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H tahun 2023”.

Sarasehan digelar di Ruang Aula Rupatama R. Kusnadi Polres Sukoharjo, Rabu (29/3/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Czi. Slamet Riyadi, Kepala Kemenag Sukoharjo Drs. H. Muh. Mua’lim, M.PDi, Kepala Kesbangpol Sukoharjo Gunawan Wibisono, S.Sos, Kepala FUKB Kab Sukoharjo dr. H. Zaenul Abbas, M.Ag, Kasat Binmas Polres Sukoharjo AKP Maryana, Ketua PDM Sukoharjo H. Wiwoho Aji Santoso, S.Pd, Ketua LDII Sukoharjo Dalono, Ketua PCNU Sukoharjo H. Khomsum Nur Arif,S.Ag, Ketua MTA Sukoharjo Sugeng B. W, Para Dai Kamtibmas Kabupaten Sukoharjo, dan tamu undangan lainnya.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, Dai Kamtibmas merupakan program kepolisian yang disebut Polmas hasil kerja sama Polri dengan Pemerintah dan stake holder terkait.

Adapun peran Dai Kamtibmas antara lain yaitu menjaga kerukunan umat beragama, menjaga kondusifitas kamtibmas, memelihara suasana harmonis menghadapi tahun politik, dan menjaga ukhuwah islamiyah dan menampilkan Islam rahmatan lil alamin.

“Dimana harapannya dengan dukungan dari para Dai Kamtibmas ini akan memudahkan tugas kami selaku petugas kepolisian agar tercipta situasi yang aman dan kondusif khususnya di wilayah Kabupaten Sukoharjo,” ungkap AKBP Wahyu.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukoharjo, Gunawan Wibisono, menyampaikan bahwa kita terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama. Dimana hal tersebut menjadikan kita menjadi bangsa yang kuat, namun demikian juga bisa menjadi salah satu faktor yang bisa menjadi perpecahan.

“Untuk itu, perumusan konsep nasionalisme harus secara demokratis mengakomodir sekaligus menghargai semua kelompok dengan prinsip keadilan. Prinsip nasionalisme yang relevan dalam konteks keindonesiaan ialah nasionalisme – multikultural,” tandasnya.

Berita Terkait