Polres Batang – Tribratanews.jateng.polri.go.id | – Wakapolres Batang Kompol Raharja menyampaikan Sepak bola bukanlah sekedar olahraga, namun juga merupakan seni yang dapat memberikan hiburan.
Laga final turnamen mini sepak bola antara PS Polres Batang dan PS PGRI, yang digelar pada Jumat (17/3/2023) di Stadion Moh Sarengat Kabupaten Batang.
Menurutnya, sepak bola adalah orkestrasi si kulit bundar yang melibatkan sebelas pemain, bukan sekadar menendang bola ke sana-sini.
Ia juga juga berharap agar para pemain sepak bola dapat mendedikasikan diri untuk menyempurnakan seni bermain sepak bola.
“Hal ini dapat dilakukan dengan terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan fisik dan taktiknya. Para pesepak bola harus mempelajari inti dari permainan sepak bola dan mengaplikasikannya saat bermain di lapangan,” ujarnya.
Terkait dengan turnamen mini yang melibatkan jajaran Polres, Kodim, PGRI, dan Forkopimda Batang, Kompol Raharja berharap bahwa turnamen ini dapat menjadi langkah awal sinergitas antar instansi yang semakin kompak dan semakin menyatu.
“Dengan melibatkan semua pihak, mulai dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa, akan muncul bibit-bibit pemain sepak bola yang handal dan dapat menjadi atlet berprestasi di tingkat nasional,” imbuhnya.
Meskipun PS Polres Batang kalah dalam pertandingan final melawan PS PGRI dengan skor tipis 1-0, Raharja tetap mengapresiasi semangat para pemain yang turut meramaikan turnamen ini.
Menurutnya, turnamen ini bukan semata-mata untuk mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah, namun juga untuk mempererat tali persaudaraan dan membangun sinergitas antar instansi.
Dalam turnamen tersebut, PS Polres Batang berhasil meraih tiga poin penuh setelah mengalahkan PS Kodim dengan skor 3-1.
“ Meskipun PS Polres Batang gagal meraih juara, ini telah membuktikan bahwa sepak bola dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempererat tali persaudaraan dan membangun sinergitas antar instansi di Kabupaten Batang,” tukasnya.