Selain menerapkan protokol kesehatan 5M seperti menjaga jarak, pakai masker, cuci tangan, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. Dalam hal ini merupakan bagian dari Jogo Tonggo, disamping selalu siaga dalam keamanan maupun siaga bencana.
Kapolres Karanganyar AKBP Muchamad Syaffi Maulla. S.I.K, M.Si dalam sambutannya mengatakan di wilayah Kabupaten Karanganyars secara keseluruhan telah terbentuk 180 Kampung Siaga Candi. Pembentukan Kampung Siaga Candi yang turunannya dari Polda, Polres, hingga ke Polsek ini dalam rangka pengamanan dan pencegahan penyebaran Covid-19.
“Siaga candi ini ciri khas Jateng, Candi Borobudur. Kampung siaga candi kita adakan penilaian untuk memotivasi masyarakat yang kaitannya dengan ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, ketahanan sosial ekonomi dan inovasi. Di sini ditekanan secara ketat untuk mematuhi protokol kesehatan, dengan 5M, yakni menjaga jarak, pakai masker, cuci tangan, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan,” ungkap orang nomor satu di jajaran kepolisisan Karanganyar.
Kapolres Karanganyar menuturkan, di Kampung Siaga Candi ini juga digagas cara desa menyediakan sarana dan prasarana jika ada yang meninggal karena Covid-19, alat pelindung diri (APD), apabila warga ada yang terdampak penanganannya, ada tidak tempat isolasinya. Selain itu, dipersiapkan pula ketahanan sosial ekonomi jika pandemik berkepanjangan dipastikan tidak akan kekurangan pangan.
“Kami berharap dengan adanya kampung siaga ini bisa mewujudkan Kampung Siaga Candi yang berkesinambungan dan hasilnya dirasakan oleh seluruh masyarakat,” pungkasnya.
Humas res Kra