19 Ponpes di Banjarnegara Resmi Jadi Ponpes Siaga Candi, Kapolres: Semoga Semua Jadi Pioner Pencegahan Virus Covid-19

Polres Banjarnegara – Tribratanews.jateng.polri.go.id | Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto, SH, SIK, MH,M.Si telah meresmikan sebanyak 19 Pesantren di Wilayah Banjarnegara menjadi Pesantren siaga candi, atas diresmikannya pesantren siaga candi Kapolres berharap semua bisa jadi pioner pencegahan penyebaran virus covid-19.

Kapolres mengungkapkan, tahap pertama pada Jum’at (06/11/20) telah diresmikan di Distrik Karangkobar yang meliputi Ponpes An Nur Karangkobar, Ponpes Al Mubarok Kalibening dan Ponpes Modern Muhammadiyah Boarding School Wanayasa. Tahap kedua Kamis (12/11/20) Pondok Pesantren Siaga Candi Distrik Wanadadi , Ponpes Sabilurosyad Wanadadi, Roudlotus Syiban Punggelan, Darunajah Rakit, dan Roudlotus salam Banjarmangu. Tahap tiga, Jum’at (20/11/20) Pondok Pesantren Siaga Candi Distrik Purwareja Klampok, Ponpes Qomarul Huda Purwareja Klampok, Haibat Sunan Kalijaga Mandiraja, Mumtaza Purwonegoro dan Al Husna Susukan dan tahap empat Jum’at (27/11/12) distrik Batur yang meliputi Ponpes Al Mabrur Pejawaran, Al Falah Batur dan Darul Hidayah Pagentan.

“Tahap Akhir, yakni distrik kota Banjarnegara meliputi Ponpes Al fatah dan Boarding School Andalusia Kota, Tanbigul Ghofilin Bawang, Ianatut Tolibin, Miftakhusolihin Sigaluh dan Al Irsyad pagedongan,” katanya di Ponpes Al Fatah saat peresmian ponpes siaga candi, Jum’at (18/12/20).

Setelah semua ponpes diresmikan jadi ponpes siaga candi, lanjut AKBP Fahmi, ia berharap semua bisa jadi pioner pencegahan covid-19.

“Adanya ponpes siaga candi ini, semoga semua ponpes bisa jadi pioner pencegahan covid-19, kita semua harus bersinergi, polisi, dokter dan ulama mari bersinergi, saling melengkapi,” ujarnya.

Sebab, menurutnya, mencegah penularan covid-19 tidak bisa sendirian perlu adanya sinergesitas

“Dengan semakin menekan angka penularan covid-19 bersama-sama semoga Banjarnegara bisa terbebas dari covid-19,” pungkasnya.

KH Chamzah Chasan Pengasuh Ponpes Tanbihul Ghofilin Mantrianom mengaku heran masih ada yang tidak percaya adanya covid-19.

“Ada yang mengatkan covid-19 itu konspirasi, perang ekonomi, tapi ya masih ada yang percaya dan laku,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat harus percaya adanya covid-19 karena itu berdasarkan orang yang ahli dibidangnya juga mengatakan bahwa virus itu ada.

“Orang yang ahli dibidangnya aja mengatakan ada, masa iya itu bohong,” tuturnya.

Bisa menghadapi covid-19, lanjut Gus Ghamzah, sepanjang kita mau dan selalu berkhusnudzon

“Kita bisa menghindari dengan menerapkan protokol kesehatan, selalu berperasangka baik kepada Allah. Tenangkan hati dan pikirian,” tegasnya.

Sementara itu, dr Tegar Jati Kusuma dokter Sarsipol dan bertugas di RSI Banjarnegara menegaskan, virus ini merupakan masuk kategori infeksi, untuk mencegahnya maka harus di lawan dengan adaptasi kebiasaan baru.

“Selalu terapkan protokol kesehatan dengan 3 M,” ujarnya.

Exit mobile version