Polres Sukoharjo Bakal Tindak Tegas Penyabotase Pilkada 2020

Polres Sukoharjo – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Sebanyak 1.580 personel gabungan Polri/TNI dan perlindungan masyarakat (Linmas) dikerahkan untuk mengamankan Pilkada Sukoharjo pada 9 Desember. Mereka bakal disebar di 1.775 tempat pemungutan suara (TPS).

Kesiapsiagaan personel pengaman Pilkada 2020 digelar dalam Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan TPS di Alun-alun Satya Negara Sukoharjo, Senin (7/12/2020).

Apel dipimpin Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas dan Dandim 0726/ Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan yang dihadiri Bupati Wardoyo Wijaya beserta jajarannya.

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan fokus pengamanan dilakukan di 1.775 TPS. Dalam pengamanan Pilkada, selain mengerahkan anggota Polres dan Kodim juga menyiagakan pasukan dari Polda.

Di mana nantinya ada sebanyak 20 anggota linmas, dua personel Polri dan satu personel TNI yang menjaga TPS. Sebelum diterjunkan untuk pengamanan, masing-masing personel sudah dibekali dan diberi pelatihan.

Selain itu Polres Sukoharjo juga sudah menyiapkan satu tim, yakni Tim Reaksi Cepat (TRC) yang merupakan gabungan personel dari Sabhara dan Brigade Mobil.

“Jadi begitu ada yang mencoba-coba mengganggu, menghalangi pelaksanaan pilkada maka Polri bersama TNI akan bertindak tegas,” tegasnya.

Dia mengatakan tidak akan memberikan toleransi terkait upaya sabotase atau menggagalkan jalannya Pilkada yang tinggal dua hari lagi.

Pihaknya bersama jajaran TNI akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi pada 9 Desember. Jika terdapat pihak-pihak yang ingin mengacaukan bahkan sabotase jalannya pemilu, polisi akan menindaknya.

“Pemilu itu bukan ajang untuk saling terpecah dan ajang untuk menebarkan ketakutan di masyarakat. Karena itu, semua elemen harus memberikan pemahaman pada masyarakat mengenai hal itu,” katanya.

Komandan Kodim (Dandim) 0726/ Sukoharjo, Letnan Kolonel Inf Agus Adhy Darmawan mengaku siap mem-back up penuh pada pengamanan pungut dan hitung suara di Kabupaten Sukoharjo.

“Kepada anggota TNI Polri jangan ragu-ragu dalam melaksanakan tugas pengamanan ini dan harus mengerti serta laksanakan penekanan, jangan ragu-ragu dalam bertindak sesuai SOP di lapangan, temu cepat dan lapor cepat kepada atasan,” tegasnya.

Usai apel digelar, Kapolres, Dandim dan Bupati Sukoharjo mengecek perlengkapan petugas. Bahkan pada pengamanan nanti, masing-masing anggota juga dibekali perlengkapan protokol kesehatan, seperti kacamata goggle, sarung tangan, face shield, masker, dan hand sanitizer.

Pihaknya mengingat pentingnya menjaga protokol kesehatan selama penyelenggaraan pilkada. Dengan demikian diharapkan tidak ada klaster Pilkada di Sukoharjo.

“Yang menjadi fokus TNI-Polri adalah memberikan jaminan keamanan akan penyelenggaraan Pemilu mendatang berlangsung aman dan damai,” katanya.

Dia menambahkan potensi terjadinya peristiwa yang di luar prediksi, kemungkinan bisa terjadi. Terlebih jika melihat perkembangan situasi yang akhir-akhir ini marak terjadi, khususnya di dunia maya.

“Perlu kita waspadai adalah black campaign karena bisa memecah belah bangsa,” katanya.

Exit mobile version