Binkam

Tim Gabungan Sidak Harga Sembako di Grobogan

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Grobogan Polda Jateng – Stok gula di Kabupaten Grobogan menipis. Warga di beberapa wilayah, mulai kesulitan untuk membeli gula pasir. Sedikitnya stok gua tersebut diduga dampak dari virus korona atau covid-19.

Tim Gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta jajaran Satreskrim Polres Grobogan melakukan inspeksi mendadak di beberapa toko sembako, toko klontong dan minimarket, Kamis (5/3). Kegiatan tersebut dipimpin Kasi Pengembangan Promosi dan Sarana Perdagangan Disperindag Grobogan, Sigit Adiwibowo.

Dalam kegiatan tersebut, Sigit mendapati beberapa toko mengalami kekurangan stok gula pasir. Meski begitu, sebagian dari toko tersebut tidak melakukan pembatasan pembelian. Berbeda dengan beberapa minimarket yang memberikan batasan pada pembelian.

‘’Ada yang dibatasi, ada yang tidak. Namun, beberapa lokasi yang kami sidak semuanya mengalami kekurangan stok. Kami imbau masyarakat untuk tidak panik dengan membeli stok bahan pokok berlebihan karena ada korona,” kata Sigit.

Menurutnya, berkurangnya stok gula pasir di pasaran bukan disebabkan merebaknya virus korona. Menipisnya stok tersebut lantaran harga komoditas tersebut melambung. Harga dipasaran, mencapai Rp 17 ribu per kilogramnya.

Tingginya harga tersebut didapati di penjual bahan pokok di Pasar Wirosari, Pasar Godong, dan Pasar Gubug. Sebelumnya, harga eceran tertinggi yang ditetapkan Kementrian Perindustrian dan Perdagangan RI hanya berkisar Rp 12,500 per kilogramnya.

‘’Harga mulai naik sejak awal Maret kemarin. Jadi bukan karena adanya virus korona. Kenaikan harga ini biasanya diakibatkan sedikitnya stok barang dan juga tingginya permintaan di pasaran. Kami harap masyarakat tidak resah dengan kondisi ini,” ujarnya.

Berita Terkait