Binkam

Satu Penambang Material Gol C di Kemiren Srumbung Meninggal Tertimpa Tebing

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Magelang – Penambang material Galian C bertempat di lokasi alur sungai bebeng masuk Desa Kemiren Kecamatan Srumbung Magelang, Minggu (22/9) sekitar pukul 15.00 wib, kembali menelan korban jiwa seorang laki – laki Meninggal Dunia diakibatkan terkena longsoran tebing saat beaktifitas.

Kapolsek Srumbung Polres Magelang Polda Jateng Iptu Sumino mengungkapkan, Korban bernama Madiyono (50), Buruh, Islam, alamat Dusun Karangtengah Desa Sutopati Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.

“Setelah mendapatkan laporan kami bersama anggota mendatangi lokasi kejadian dan melakukan evakuasi korban ke RSUD Muntilan guna dilakukan pemeriksaan tubuh korban,” ungkapnya.

Menurut keterangan Sareng (36), Buruh, Islam, alamat Dsn. Ngropoh Desa Sabrang Kidul Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo yang saat itu berada di sekitar kejadian, Sewaktu korban sedang mencari batu enton dengan menggunakan alat manual tiba – tiba tebing setinggi kurang lebih 7 meter berada diatasnya mengalami longsor berupa batu cadas menimpa tubuh korban, yang mengakibatkan korban meninggal dunia di TKP.

Sementara Dokter Satria petugas piket IGD RSU Muntilan menjelaskan dari hasil pemeriksaan tubuh korban mengalami luka pada bagian Tulang dada sebelah kanan dan kiri (remuk), Patah tulang pinggul sebelah kiri, Patah tulang kaki kiri bagian betis dan engkel, Paha kaki sebelah kanan robek, Isi perut / usus keluar melalui dubur.

Selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga diwakili oleh anak korban bernama Yasin guna dilaksanakan pemakaman, dan dari pihak keluarga bisa menerima kejadian tersebut merupakan musibah.

Kapolsek Srumbung dalam kesemaptan ini mneghimbau kepada peara pekerja tambang untuk selalu berhati hati, dan jangan menambang dilokasi tebing akibatkan terkena longsoran, selain membahayakan diri sendiri juga bilamana datang banjir lahar dingin bisa masuk ke perkampungan.

Juga perlu perhatian kepada unsur terkait mengingat seringnya terjadi kecelakaan tambang manual, diantaranya disebabkan para penambang manual mencari batu pasir di pinggiran tebing sungai, mengingat material yang berada di sungai sudah habis kalah dengan penambangan menggunakan alat berat yang di kelola oleh pengusaha dari luar daerah.

Editor Wahyu

Berita Terkait