Binmas

Wakapolres Batang Ajak Masyarakat Tetap Menjaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2019

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Batang- Tarawih Ukuwah Bupati Batang Wihaji putaran ke 7 dilaksakan di Masjid Al Huda Desa Botolambat Kecamatan Kandeman Rabu (22/5).

Tampak pula dalam salat tarawih Wakapolres Batang Kompol Hartono, Pimpinan OPD dilingkungan Pemkab serta Forkopimcam Kandeman.

Wakapolres Batang Kompol Hartono dalam kesempatan tersebut mengimbau dan mengajak masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas pasca Pemilu 2019.

“Ada beberapa hal dalam pemilu yang masih menyisakan pemilu karena ketidakpuasan dengan hasilnya, sehingga mengklaim tidak transparan dan tidak legitimasi yang mereka dengungkan, seperti pada tayangkan di televisi dengan melakukan demo,” katanya

Oleh karenanya, Kami Pihak Kepolisian berharap kepada ulama untuk setelah menjalankan salat mendokaan agar negara kita aman dan selamat dan tidak terjadi kerusahan yang berkelanjutan.

“Saya minta sampaikan kepada keluarga kita untuk jangan ikut – ikutan dalam aksi demo ke Jakarta, apabila tidak bisa dicegah laporkan kami untuk diberikan pengarahan dan bimbingan, hal ini demi keutuhan Bangsa dan Negara,” jelasnya

Sebentar lagi hari raya Idul Fitri arus mudik yang melewati Jawa Tengah sebanyak 80 juta kendaraan lewat jawa Tengah dikatakan Kompol Hartono, kehadiran pemudik membawa dampak dan pengaruh untuk mengajak masyarakat, maka jaga kondusivitas jangan terpengaruh ajakan minum minuman keras.

“Saya harap pada lebaran nanti jangan ada hiburan Dangdut ataupun sejenisnya untuk lebih menjaga kondusivitas desa, lebih baik menggelar pengajian yang lebih bermanfaat,” pinta Wakapolres.

Usai salat bersama dengan masyarakat Bupati Batang dalam amanahnya mengatakan, hari ini dua tahun pas saya memipin Pemkab Batang sudah banyak program yang kita jalankan tapi juga ada yang belum.

“Untuk lebih meningkatkan indek pembangunan manusia ( IPM ), sejak awal menjabat saya meluncurkan program sosial insentif guru Madrasah Diniyah dan Taman Pendidikan Al Quran ( TPQ ) sebesar Rp 1,2 juta setiap tahun,” kata Wihaji

Guru Madin sama – sama mencerdaskan anak bangsa agar memiliki akhlakul karima dan menumbuhkan generasi islami lanjutnya, namun pengajarnya belum mendapatkan honor yang layak. Maka Pemkab punya kewajiban untuk memberikan insentif sebagai bentuk kepedulian.

“Total insentif guru Madin dan TPQ satu tahun kita anggarakan Rp 9 milar untuk sekitar 9.000, setiap guru mendaptkan Rp 1,2 juta, tidak hanya Pemkab tapi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memberikan insentif yang besaranya sama,” jelas Bupati.

Untuk program sosial lainya seperti santunan kematian bagi masyarakat misikin mendapatkan Rp 1 juta, Rumah Tidak Layak Huni, Yatim piatu di anggarkan Rp 2.1 miliar, dan bantuan beasiswa Rp 100 juta. Untuk pembangunan fisik infrastrukur jalan dan jembatan Rp 70 miliar.

Dalam kesempatan tersebut Wihaji juga menjanjikan membantu perbaikan jalan dan penerangan jalan, namun dianggarakan pada tahun yang akan datang karena barus melalui e-planing.

Berita Terkait