Tribratanews.jateng.polri.go.id, Pemalang – Mobil patroli Polsek Watukumpul meraung-raung membelah gelapnya malam dan hujan yang masih mengguyur wilayah tersebut. Dengan ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan air laut dan tekstur tanah yang miring, laju mobil patroli itu sebenarnya cukup beresiko.
“Namun pikiran tentang keselamatan seorang nenek yang tertimbun longsor membuat kami memutuskan harus cepat-cepat sampai di lokasi,” jelas Kapolsek Watukumpul, Polres Pemalang, Iptu M. Subagio di lokasi kejadian, Jumat (22/3/2019) malam.
Hujan lebat yang berlangsung terus-menerus pada hari Jumat malam telah mengakibatkan longsor di dusun Pedagung, Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul.
“Nahasnya longsoran tanah dengan kemiringan 40 derajat berada persis di belakang rumah Martoyo (65). Rumah petak semi permanen terbuat dari papan kayu dan beratap seng tersebut seketika rata dengan tanah,” ujarnya.
Dituturkan oleh Martoyo, selepas Magrib, ia mendengar suara bergemuruh seperti tanah bergerak dari arah persis belakang rumahnya.
“Saya sudah berteriak mengajak istri saya lari. Namun terlambat! Tiba tiba tanah bak menghunjam rumah saya dari atas…. Brakkk!” tuturnya sambil terisak.
Kejadian tersebut memakan korban jiwa, Wartini (60, istri Martoyo), akibat tertimbun tanah longsor.
“Setelah mendapatkan laporan kami bergerak cepat,” ungkap Kapolsek.
Unit kecil lengkap bersama dengan Tanggap Bencana kecamatan dan desa Tundagan meluncur dengan kecepatan tinggi.
“Sesampai di tempat kejadian perkara dibantu beberapa warga, kami melaksanakan evakuasi untuk mencari dan menemukan jasad Korban. Alhamdulilah! Tidak butuh waktu lama, jasad korban ditemukan dalam keadaan tertimbun tanah longsor,” jelasnya.
Di lokasi kejadian, Kapolsek menambahkan pihaknya selalu melakukan sosialisasi kepada warga melalui bhabinkamtibmasnya agar jika membangun pemukiman hendaknya tidak memilih lokasi yang beresiko terdampak guguran longsor.
“Namun demikian, memang keterbatasan kepemilikan tanah memang memerlukan perhatian serius dari pihak pemerintah. Relokasi dipandang perlu namun hal tersebut juga terbentur dengan biaya pemerintah dalam pengadaan tanah,” tambahnya.
Kapolsek juga mengungkapkan bahwa besok pagi pihaknya akan melaksanakan kerja bhakti massal untuk memperbaiki rumah korban dan barangkali ada perabotan yang masih bisa digunakan.
Humas Polres Pemalang