Tribratanews.jateng.polri.go.id, Grobogan Polda Jateng – 30 personel polisi wanita (Polwan) siap diterjunkan untuk meredam aksi demonstran. Para polwan ini disiagakan untuk menjadi tim negosiasi.
Salah satu ketua tim negosiator, Iptu Umbrawati mengatakan, para Polwan ini dipersiapkan untuk mengamankan massa, khususnya wanita. Selain itu, dikatakan Umbarwati, sebelum pengunjuk rasa dikawal oleh anggota dalmas, pihaknya berupaya meredam emosi demonstran.
“Bisa diredam emosinya dengan arahan tertentu. Antisipasinya dari tim negosiator datangi massa berikan informasi mengenai unjuk rasa yang benar,” kata Kanit Dikyasa Satlantas Polres Grobogan.
Iptu Umbarwati mengatakan, bila eskalasi demonstrasi semakin meningkat, dan terjadi kericuhan, para polisi wanita ini akan ditarik mundur dan digantikan anggota dalmas. Mengenai jumlah personel yang diturunkan untuk berhadapan langsung dengan demonstran, Umbarwati mengatakan, hal itu disesuaikan dengan massa dari para demonstran.
“Dari tim negosiator ada lima tim, tapi yang diturunkan tergantung kekuatan mssa yang ada. Kalau semua, satu timnya 30 org,” kata Iptu Umbarwati.
Salah satu polwan, Ni Made mengatakan persiapan menghadapi para demonstran sudah dilakukan dengan menyiapkan mental. Bila eskalasi menaik, tim negosiasi dari polwan seperti dirinya akan mundur.
Selain dengan persiapan mental, Ni Made mengatakan, sudah mempersiapkan diri dengan pendidikan dan arahan dari satuannya.
“Tim negosiator ada latihan khusus dengan melatih cara bernegosiasi,” ungkap Briptu Ni Made.
Selain latihan negosiasi, Apriliana mengatakan sudah mempersiapkan diri bila digoda dan diganggu oleh para demonstran. “Kalau digodai ya biasa saja. Mengalihkan perhatian dengan cara ajak ngobrol,” kata Ni Made.
Briptu Made mengatakan, meski tugasnya beresiko, pihak keluarga merestui. Bahkan sang kekasih juga memberikan dukungan. “Kita disini juga jalankan tugas. Dengan kedatangan kita tidak ada anarkis berarti menjalankan tugas,” kata Ni Made.
