Tribratanews.jateng.polri.go.id, Kebumen – Kepala Kepolisian Resor Kebumen AKBP Robertho Pardede melalui Kasubbag Humas AKP Suparno menegaskan bahwa peristiwa perkelahian yang terjadi di Gang Gombong, Gombong, Kebumen pada hari Sabtu (12/1) malam murni bermotif dendam pribadi, tidak terkait dengan organisasi massa tertentu.
Penegasan tersebut mendasari hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan para saksi oleh Penyidik Unit Reskrim Polsek Gombong Polres Kebumen.
Akibat perkelahian itu, setidaknya 4 orang dari kedua kelompok tersebut mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam dan benda tumpul dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Sebenarnya ini adalah dendam pribadi. Jadi sekitar 6 bulan yang lalu, sebelumnya Lebaran, informasi yang kami dapatkan Feri pernah memukul Idi atau Ramidi menggunakan shockbreaker. Namun saat itu tidak dilaporkan ke kami. Jadi ini bukan perkelahian antar Ormas, seperti yang telah diberitakan oleh salah satu media di Kebumen. Kami tegaskan ini adalah dendam pribadi,” kata AKP Suparno.
Idi atau Ramidi (39) warga Lemah Duwur, Kecamatan Kuwarasan kebetulan dikenal sebagai simpatisan salah satu LSM atau Ormas di Kebumen.
Selanjutnya mengenai tawuran itu berawal saat salah satu korban, Andi (23) warga Panjangsari, Gombong yang sedang duduk duduk (nongkrong) bersama teman-teman nya di Gang Gombong, didatangi rombongan pelaku, Idi (39) dengan menggunakan mobil Panther.
Idi dan kawan-kawan nya menanyakan keberadaan Feri kepada Andi. Namun pada saat itu rombongan itu tidak menemukan orang yang dicari, dan berbuntut pada perkelahian.
“Kami sampaikan kepada seluruh warga masyarakat, kasus ini adalah personal dendam pribadi,” katanya.
Saat ini kasusnya masih ditangani oleh Polsek Gombong. Ada beberapa tersangka yang telah diamankan oleh Polsek Gombong terkait kasus ini.
(Humas/Polres Kebumen)