Mitra Polisi

Bupati Batang Buka TMMD ke -103 Di Desa Durenombo

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Batang – Bupati Batang Wihaji mengungkapkan rasa terima kasih kepada TNI dan semua pihak yang mendukung TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-103 di Desa Durenombo Kecamatan Subah, Senin (15/10/18).
“Tentu ini kewajiban kita semua, saya berharap semangat gotong royong membangun Batang. Saya terima kasih, ini memberikan simbol kerjasama semua pihak guyub rukun ‘Mbangun Batang’ baik bantuan dan pelayanan,” kata Bupati Wihaji.

Hal tersebut disampaikan Bupati Batang dalam Upacara Pembukaan TMMD Reguler ke-103 Th. 2018 yang berlangsung di Lapangan Ds. Durenombo. Pembukaan TMMD dihadir IRDAM IV DIP Kol. Inf. Legowo W.R, Danrem 071/WK Kolonel Kav Dhani Wardana, Bupati Batang, Wihaji, S.Ag, M.Pd, Dandim 0736/Batang, Letkol Kav Henry RJ Napitulu, S.Sos, Kapolres Batang, AKBP Edi S Sinulingga, yang diwakli oleh Wakapolres Batang Kompol Heru Eko W, Ketua DPRD Kab. Batang Imam Teguh Raharjo, S.IP.

Sebelumnya, Bupati Batang Wihaji membacakan amanat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dijelaskan, melalui TMMD, bersama kita merawat gotong royong, memacu kreatifitas dan prakarsa masyarakat untuk membangun desa Kita ingin gotong royong sebagai saripati nilai-nilai keIndonesiaan dan esensi kultur ketimuran dapat terus terjaga dengan baik.

“Karena disitulah inti dari kekuatan bangsa dalam menjaga persatuan pada kebhinnekaan. Dari situ pulalah kita tangkal sikap-sikap individualistik dan egoistik, untuk merajut kembali kain kebersamaan dan respon sosial yang memajukan dan mensejahterahkan,” jelasnya.

Dikatakan juga, TMMD telah banyak memberikan pelajaran berharga betapa penting dan luar biasanya dalam menumbuhkan semangat gotong royong membangun bangsa, karena disitulah inti dari kekuatan bangsa dalam menjaga persatuan pada kebhinnekaan. Berbagai pembangunan sarana prasarana perdesaan dari program ini telah dapat dinikmati oleh warga.

Begitupun upaya pemberdayaan telah berhasil memperkuat semangat masyarakat dalam menggali dan mengelola potensi desanya agar makin maju dan sejahtera, relevan dengan program pembangunan provinsi untuk meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan sosial.

Diketahui kemiskinan selalu turun, bahkan pada 2018 pemprov mencapai kinerja tertinggi dalam upaya penurunan angka dari 13,01 % tahun 2017 menjadi 11,32 % di 2018, walaupun belum terlalu signifikan.

“Karena itu, TMMD kita dorong menjadi salah satu solusi mendukung penurunan kemiskinan di Jateng, melalui sinergitas dan selalu terintegrasi dengan program yang sedang dan akan dilakukan dengan dana desa maupun kegiatan pembangunan desa lainnya,” terangnya.

Lebih lanjut, TMMD terus konsisten pada program-program pemberdayaan ekonomi rumah tangga melalui pembinaan usaha ekonomi kerakyatan serta mendorong pemanfaatan tanah pekarangan untuk kemandirian pangan. Desa juga diharapkan mampu berimprovisasi memanfaatkan teknologi guna menciptakan aplikasi pelayanan yang mudah, murah dan cepat bagi warganya dalam surat menyurat/administrasi. pada semua kelompok masyarakat.

“Tentu jika dapat terealisasi di tingkat desa, maka pembangunan Indonesia dari pinggiran akan tercipta,” pungkasnya.

Berita Terkait