Tribratanews.jateng.polri.go.id, Kudus – Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik,MH berama Bupati dan Wakil Bupati Kudus Tamzil-Hartopo meresmikan gedung Medik Sentral Galilea Rumah Sakit (RS) Mardi Rahayu, Sabtu (29/9/2018). Gedung dengan ukuran 7.130 meter persegi diharapkan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kudus.
Dalam sambutannya Tamzil mengapresiasi dengan peresmian gedung tersebut. Ini merupakan peresmian pertama kali orang nomor satu di Kota Kretek, setelah dilantik menjadi bupati Senin (24/9/2018) kemarin. Ia menilai pihak RS Mardi Rahayu telah menyikapi pelayanan kesehatan kepada masyarat.
“Saya mengapresasi yang dilakukan oleh teman-teman rumah sakit. Ternyata telah menyikapi pelayanan masyarakat. Pada kesempatan ini Mardi Rahayu dapat mewujudkan harapan masyarakat dengan dibangunkan gedung tersebut,” jelasnya.
Ia mengatakan hubungan komunikasi antara rumah sakit dan pemerintah sudah terjalin sejak lama. Bahkan sejak ia dulu menjabat menjadi Bupati Kudus 2003-2008 lalu. Ia mengaku pada tahun itu, ia pernah meresmikan sebuah gedung RS Mardi Rahayu Kudus. Hingga pada hari ini, ia kembali diundang untuk meresmikan gedung Medik Sentral Galilea Rumah Sakit (RS) Mardi Rahayu.
“Oleh karema itu, kami pun berharap kedepannya RS Mardi Rahayu mampu menjadi rumah sakit terbesar di Pantura Timur (Pati, Rembang, Blora, Demak, Kudus),” tandasnya.
Secara terpisah Ketua Pengurus Yayasan Kristen Kesejahteraan Mardi Rahayu Lazarus Leimena dalam sambutannya mengatakan ada filosofi sendiri dibalik nama dari gedung Medik Sentral Galilea. Yakni adalah sebuah doa dan harapan supaya masyarakat yang berobat di RS Mardi Rahayu dapat sembuh.
“Ini semua didesain dengan sistem yang sesuai dengan ketentuan kesehatan dan akreditasi. Direncanakan gedung ini bisa operasi mulai tanggal 15 Oktober 2018 mendatang,” jelasnya.
Lanjut dia, di Kudus ini ada banyak kasus kecelakaan sangat tinggi. Di RS Mardi Rahayu terdapat layanan trauma center. Dengan hal itu, semua korban kecelakaan langsung bisa dilayani di RS Mardi Rahayu Kudus.
“Ketika ada musibah kecelakaan, di RS Mardi Rahayu siap melayani selama 24 jam nonstop. Bahkan penjemputan dengan ambulance,”lanjutnya.
Sementara itu, ditambahkan dia, di RS Mardi Rahayu saat ini melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. RS yang berdiri sejak 50 tahun lalu itu, melakukan terobosan berupa kamar tersedia, tanpa tambah biaya atau KT3B.
“Yakni memberikan kemudahan pasien peserta BPJS yang memerlukan rawat inap untuk dapat dirawat tanpa menambah biaya bila naik ke kelas kamar yang lebih tinggi,” pungkasnya.(Humas Kudus)