Tribratanews.jateng.polri.go.id, Sragen – Sebut saja mbah Giyem, perempuan tua ini kaget ketika terbangun dari tidur, ditemui serombongan Polisi Wanita Polres Sragen Polda Jawa Tengah. Mbah Giyem yang tengah terbaring ini, kemudian dibangunkan oleh lurah desa Jati, yang ikut pula dalam rombongan bakti sosial Polwan siang ini, Selasa (28/08/2018).
Kunjungan Polwan Sragen di rumah Mbah Giyem, di dukuh Gulan Desa Jati kecamatan Sumberlawang Sragen, dipimpin Kompol Dwi Retnowati. Silaturahmi ini diselenggarakan dalam rangka bakti sosial menyambut HUT Polwan ke 70 yang akan tiba pada 4 hari kedepan, tepatnya 1 september 2018.
Mbah Giyem diusianya yang sudah hampir seabad ini, kondisinya sudah sakit sakitan. Ia setengah tak percaya, melihat Kompol Dwi Retnowati dan rombongannya yakni Kompol Endang berikut puluhan polwan lainnya tiba di gubug tua, yang kondisinya sudah reyot dan terlihat ada lubang di dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu ini.
Sejenak mbah Giyem terbengong bengong, kenapa banyak ibu ibu berpakaian rapi, ada pula yang menggunakan selempang masuk ke rumahnya. Mbah Giyem kemudian baru mengetahui, dan tersadar, setelah kepala desa menyapanya.
“ Mbah ini ibu Polwan dari Polres Sragen silaturahmi, “ katanya. Dengan heran, mbah Giyem kemudian menyapa kedatangan puluhan anggota polwan Sragen ini dari tempat tidurnya.
Kepada Kompol Retno, mbah giyem mengaku bila dirinya tak lagi bisa kemana mana. Kesehariannya ia hanya tertidur. Dirumahnya ia tak sendirian. Ada dua anggota keluarganya yang lain yang merawat dirinya. Namun mereka juga dalam kondisi yang serba terbatas. Dua keluarga mbah Giyem ini, sejak lahir sudah bisu dan tuli, mereka juga sudah mulai menua dan terlihat tak terawat.
Lantaran kondisinya serba terbatas, untuk memenuhi kebutuhan hidup ketiga orang dalam satu keluarga ini, hanya mengandalkan uluran tangan para dermawan. “ setiap hari saya hanya bisa tiduran bu. Saya tidak bisa lagi kemana mana. Sudah sakit sakitan. Yah…beginilah keadaan saya, “ ucap mbah giyem ketika di sapa Kompol Retno.
Kalau ada yang ngasih makan, ya kita semua bisa makan. Kalau tidak ada yang kita harus sabar. Tapi selama ini para tetangga selalu membantu memberikan makan untuk kita ini, “ ucapnya lagi.
Hal ini, dibenarkan oleh lurah desa setempat, kepada Kompol Retno dan sejumlah media, pak lurah mengatakan bila bantuan untuk mbah Giyem dan keluarganya tak pernah berhenti mengalir.
Terutama siang ini, bantuan dari ibu polwan dipimpin bu Retno, terimakasih sekali atas bantuan sosial kepada warga saya ini ya bu. Selama ini mbah giyem kerja sebagai buruh untuk memenuhi kebutuhannya. Namun saat ini kondisinya sakit, sehingga mbah giyem hanya bisa mengandalkan belas kasih atau bantuan dari para tetangganya.
“Alhamdulillah, mbah giyem tak pernah kekurangan, utamanya soal makan. Kita semua para tetangganya giliran memberikan makan kepadanya. Kasihan, dua anggota keluarganya memiliki kekurangan yaitu bisu dan tuli, sedangkan mbah Giyem sendiri, yang dulu bisa mencari nafkah untuk saudaranya ini, kini hanya bisa berada di tempat tidurnya, “ tutur pak lurah
Usianya memang sudah sangat tua. Beruntung sekali, hari ini ibu ibu polwan datang memberikan bantuan bagi mereka. Selama ini memang ada bantuan dari pemerintah desa. Namun bantuannya juga terbatas. Sehingga kami membutuhkan uluran tangan dari dermawan seperti ini untuk mbah Giyem, “ tambahnya.
Sementara itu, Kompol Dwi Retno dan rombongannya berharap, di hari menjelang ulang tahun polwan yang ke 70 ini, mudah mudahan polwan akan semakin profesional dalam bidang tugasnya. Berbekal keikhlasan, ternyata bakti sosial ini dapat terlaksana.
“Agenda pagi ini, kita mengadakan baksos dengan memberikan bantuan sembako kepada keluarga ini. Kita menyadari, suatu saat kita nanti juga menua. Jadi kita harus juga menghormati mereka. Bantuan ini sendiri berasal dari swadaya para polwan sragen. Bantuan ini berupa beras 50 kilogram, gula, minyak goreng, mie instan, telur, serta pakaian dan kain untuk di pakai dalam keseharian. Mudah mudah bermanfaat, “ pungkasnya.
(Humas Polres Sragen)