Reskrim

Gara-gara Motor, Siswa SMP Gantung Diri

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Semarang – Seorang siswa SMP N 8 Salatiga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, karena tidak dibelikan motor.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (10/8) malam di rumahnya, yang berlamat di Desa Sumber, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

Siswa kelas II tersebut diketahui berinisial STn, 14. Kali pertama ditemukan oleh neneknya, Mugiyanti, sekitar pukul 22.30 WIB.

“Saya cari-cari, mau saya suruh masukin motor kok tidak ada. Padahal teman-temannya masih pada ngumpul kerja bakti persiapan 17-an. Saya pikir apa sudah tidur. Akhirnya pas saya cari di kamarnya ternyata sudah dalam keadaan seperti itu (menggantung),” ungkapnya.

Mugiyanti mengatakan tidak ada kecurigaan sama sekali terhadap korban. Sebelumnya korban masih sempat ikut kerja bakti persiapan 17-an dengan teman-temannya.

“Sekitar jam setengah sepuluh, saya lihat masih di depan rumah sama teman-temannya,” tegas Mugiyati.

Rus, 46, tetangga korban sempat kaget medengar kejadian tersebut. “Habis mandi itu saya lihat kok depan rumah sudah ramai orang. Saya kira ada apa, ternyata setelah saya lihat korban dalam keadaan gantung diri,” ujar Rus.

Menurut Rus, korban nekat melakukan aksi tersebut karena permintaannya untuk dibelikan motor baru belum bisa dituruti oleh orang tuanya. Namun Rus tidak menyangka korban sampai nekat bunuh diri.

“Anaknya baik dan tidak neko-neko tapi tertutup, kalau ada masalah cuma diam. Ya mungkin karena masih kecil juga masih labil dalam mengambil keputusan,” ujar Rus.

Selama ini, ST hidup dengan neneknya. Ibunya bekerja sebagai TKW di Malaysia dan ayahnya seorang jasa pengiriman barang. Ayah korban sedang dalam perjalanan pulang ketika mendengar kabar putra semata wayangnya meninggal.

ST dimakamkan di pemakaman desa pada Sabtu (11/8) pukul 10.00 dengan dihadiri teman-teman dan guru, keluarga dan warga sekitar.

Berita Terkait