Tribratanews.jateng.polri.go.id, Kota Semarang – Kepala Korps Brimob Polri, Irjen. Pol. Drs. Rudy Sufahriadi berkenan menyambangi almamater beliau, Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Senin (25/06/2018).
Mantan Kapolda Sulawesi Tengah ini berkesempatan bertatap muka dan memberikan motivasi kepada Taruna Akpol Tingkat IV Angkatan 49 Detasemen Prawira Hirya.
“Akpol adalah almamater saya. Disinilah saya menjadi seorang perwira Polri 30 tahun silam,” tutur jenderal bertubuh tinggi besar itu.
Demi menjamin keamanan dan keselamatan sang Jenderal Brimob, Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jawa Tengah menurunkan 1 (satu) tim escape yang secara mobile/melekat mengikuti kemana pun Kakor Brimob melangkah.
Tim escape dibawah pimpinan Brigpol Sriyanto, S. H. bertanggung jawab atas keselamatan Kakor Brimob selama beliau berada di Jawa Tengah.
“Saat ini saya kembali kesini untuk memberikan sedikit pesan dan motivasi kepada adik-adik Taruna Akpol Angkatan 49. Para Taruna sekalian adalah calon-calon pimpinan Polri. Saya berharap adik-adik dapat menjadi Bhayangkara Polri yang mampu menjadi sandaran masyarakat apabila mereka menemui kesusahan. Dapat menjadi seorang problem solving-nya masyarakat. Selain itu saya berharap besar para Taruna dapat menjadi generasi Polri yang mampu menjadikan Polri semakin dicintai masyarakat dengan diwujudkan dalam setiap darma bhakti di lapangan nantinya. Warna Polri ke depan salah satunya ada di tangan kalian,” ucap Kakor Brimob saat memberikan motivasi kepada para Taruna Akpol.
Selain memberikan motivasi kepada para Taruna, Kakor Brimob dalam paparannya memberikan sekilas pandang tentang Satuan Brimob Polri. Brimob yang pada sejarah panjang perjuangan Kemerdekaan negara ini sedikit banyak telah memberikan andil dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Brimob merupakan satu-satunya pasukan Indonesia yang memiliki senjata pada masa itu.
10 November 1945 dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan, dibawah komando Inspektur Polisi I Mohammad Jasin, Brimob (yang pada zamannya disebut dengan istilah Tokubetsu Kaisatsutai/Polisi Istimewa/Mobile Brigade) mempelopori pertempuran di Surabaya. Hingga pada akhirnya Presiden RI saat itu, Ir. Soekarno menganugerahkan Pataka “Sakanti Yana Utama”. Penganugerahan ini merupakan penghargaan tertinggi Presiden kepada Polri.
“Dari sedikit sejarah yang saya sampaikan tadi, adakah adik-adik Taruna yang tertarik menjadi bagian dari keluarga besar Korps Baret Biru? Tunjuk tangan, ” demikian pertanyaan Kakor Brimob kepada para Taruna yang antusias mendengarkan sejarah Korps tertua Polri ini. “Siap” terdengar teriakan keras para Taruna sekalian menjawab pertanyaan sang Jenderal Brimob.
“Selesaikan pendidikan kalian di bumi Bhayangkara ini. Setelah itu, dimanapun adik-adik berdinas, berjanjilah kepada Tuhan dan diri kalian sendiri untuk bekerja sebaik-baiknya dan mengabdi kepada masyarakat Indonesia, ” tutur Kakor Brimob diiringi tepuk tangan riuh dari para calon Perwira Remaja ini.
Selanjutnya Kakor Brimob beserta rombongan kembali bertolak menuju Jakarta melalui Bandara A. Yani Semarang.
PID Satbrimob Polda Jateng
Detasemen Gegana