BinmasFeatured

Kapolda Jateng Beri Tali Asih Korban Teroris di Solo

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Surakarta – Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono memberikan tali asih kepada keluarga dan anggota Polri yang menjadi korban teroris yang terjadi di Solo beberapa tahun lalu. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Bhayangkara ke 72. Pemberian tali asih dan bingkisan ini diadakan di Mapolresta Surakarta, Sabtu (16/06/2018).

Usai memberikan tali asih, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, bahwa dalam Hari Bhayangkara ke-72 jajaran Polda Jateng mengadakan kegiatan sosial dan anjang sana. Dan salah satunya adalah mengunjungi keluarga dan anggota Polri yang menjadi korban terorisme.

“Kami memberikan tali asih dan juga bantuan berupa bingkisan dan sembako. Kegiatan ini juga untuk menjalin tali silaturahmi dengan para keluarga korban terorisme,” ungkap Kapolda Jateng.

Para korban yang menerima tali asih diantaranya Ipda Bambang Adi Cahyanto yang menjadi korban bom yang terjadi di Mapolresta Solo pada tahun 2016 lalu. Kemudian Brigadir Kukuh Budiyanto yang menjadi korban penembakan saat berjaga di Pos Polisi di Gemblegan. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada keluarga anggota Polri yang menjadi korban penembakan teroris di pos polisi di Gemblegan yakni almarhum Aipda Endro Margiyanto. Lalu juga keluarga almarhum Aipda Dwi Data Subekti yang meninggal akibat ditembak teroris di pos polisi Singosaren.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda berpesan agar keluarga maupun korban agar tetap tegar dan tidak gentar dalam menghadapi aksi terorisme yang ada. Sementara bagi keluarga anggota polisi yang gugur saat bertugas agar mengiklaskannya. “Selain memberikan tali asih dan bantuan ini kami juga akan terus memberikan perhatian kepada keluarga korban terorisme ini,” ungkapnya.

Niken Sri Parawani yang merupakan istri dari Aipda Dwi Data mengatakan, bahwa dirinya sudah mengiklaskan kepergian suaminya. Meskipun awalnya dirinya sangat terpukul saat mengetahui bahwa suaminya menjadi korban penembakan terorisme. “Sampai sekarang pun saya masih tidak berani melihat pos polisi yang menjadi tempat penembakan itu,” katanya.

Berita Terkait