Tribratanews.jateng.polri.go.id, Sragen – Polres Sragen Polda Jawa Tengah dan Kodim 0725 Sragen, menggelar buka puasa bersama. Mempererat tali silaturahmi, dalam buka bersama Polri TNI ini, Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman , mengundang pula Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat.
Acara buka puasa bersama dilaksanakan pada Minggu (27/05/2017), di halaman Mapolres Sragen diikuti pula oleh seluruh anggota Polres dan Polsek jajaran. Acara ini berbeda dari buka puasa bersama pada umumnya. Selama ini baru kali ini, buka puasa bersama dilakukan dengan cara duduk bareng, kemudian makan rame rame lesehan. Ini memang sederhana, namun lebih bermakna untuk memantapkan sinergitas antara Polri, TNI dan masyarakat dari segala elemen, di tambah lagi oleh pemerintah Sragen.
Dalam sambutannya, Kapolres menyatakan bila acara ini digagasnya untuk mempererat silahturahmi dan sinergitas Polri-TNI dengan masyarakat. Acara buka puasa bersama ini menurut dia akan terus dilaksanakan oleh seluruh jajarannya hingga ke tingkat Polsek, harapannya akan menciptakan situasi yang kondusif dan kekeluargaan.
Dia juga berharap bahwa masyarakat di wilayah Sragen dapat melihat adanya kekompakan dan hubungan yang baik antara dua instansi ini. Pentingnya peran masyarakat untuk bersama dengan aparat keamanan dalam mengamankan situasi kamtibmas di wilayahnya karena Polisi tidak akan mampu bekerja sendiri tanpa adanya peran dari masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolres juga menyampaikan hal yang pokok menurutnya, yakni bagaimana melawan terorisme, sebagaimana suara suara atau orasi yang di sampaikan masyarakat. “ Tapi pertanyaannya adalah, bagaimana cara kita melawan terorisme ini, apakah dengan melakukan pelawanan dengan senjata ? apakah mencari teroris di setiap tempat ? ini yang menjadi hal yang harus kita gerak kan bersama, “ Kata Kapolres.
Nah, untuk untuk hal inilah, Kapolres sore ini sekaligus meminta kepada seluruh Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat yang diundangnya, tentang gagasannya mengumpulkan elemen tiga pilar Kamtibmas. “ Ada pak kepala desa, ada bhabinkamtibams, dan ada Babinsa. Dan yang ingin kita sampaikan adalah bahwa tiga pilar itu adalah basis deteksi informasi yang akan sangat bermanfaat bagi pola pola prefentif, preemtif tindak pidana di Indoensia, “ tambahnya.
Kapolres juga berpesan bahwa melawan terorisme bukan hanya berhenti pada slogan saja. Tapi kita butuh lebih dari itu. Kita butuh tindakan nyata untuk melawan terorisme. Bagaimana caranya, kita manfaatkan seluruh elemen masyarakat, untuk meningkatkan rasa kepekaan. Memiliki kepedulian , tidak apatis, memberikan informasi kepada Polri, tentang situasi di tingkat bawah. Sehingga masyarakat diharapkan bisa menjadi early worning early detektion, utamanya dalam rangka memberantas terorisme, “ tandasnya.Tapi kita butuh lebih dari itu. Kita butuh tindakan nyata untuk melawan terorisme. Bagaimana caranya, kita manfaatkan seluruh elemen masyarakat, untuk meningkatkan rasa kepekaan. Memiliki kepedulian , tidak apatis, memberikan informasi kepada Polri, tentang situasi di tingkat bawah. Sehingga masyarakat diharapkan bisa menjadi early worning early detektion, utamanya dalam rangka memberantas terorisme, “ tandasnya.
(Humas Polres Sragen)