Binmas

Pakta Integritas Penerimaan Polri 2018 di Polres Boyolali

Tribratanews.jateng.polri.go.id,

Boyolali
– Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi menegaskan kepada seluruh calon Siswa dan orang tua untuk tidak memberikan imbalan kepada siapapun yang menjanjikan bisa lolos seleksi calon anggota Polri. Sebab, perbuatan itu dapat menciderai institusi polri dan menjadikan moral anggota Polri lemah.
Hal itu disampaikan Kapolres saat penandatanganan Pakta intregitas penerimaan Polri, tahun 2018 di Pendopo Ageng Pemkab Boyolali, Kemarin (13/4). Dikatakan Kapolres bahwa jika ada siapapun yang menawarkan diri bisa meluluskan dan meloloskan calon anggota polisi itu tidak benar dan tak perlu ditanggapi.
Sebab, penerimaan calon anggota Polri kali ini sangat terbuka, semuanya mengawasi. Sebab selain dari Internal Polri sendiri, pengawasan juga dilakukan dari Eksternal. “Jika ada pungutan dalam penerimaan anggota Polri janga segan-segan untuk melapor,” kata Kapolres.
“ Kami transparan dan taat kepada aturan. Segala ketentuan administrasi maupun teknis seperti batas berat badan dan tinggi badan kami patuhi,” tegas Kapolres.
Sementara itu, seleksi penerimaan calon anggota Polri ada 260 peserta yang lolos pada tahapan tersebut. jumlah itu meningkat dari penerimaan anggota Polri sebelumnya yang hanya 226 casis saja. Selanjutnya mereka akan dikirim ke Mapolda Jateng untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya.
Dalam kesempatan itu, beberapa anggota Polri yang baru saja selesai menjalani pendidikan beserta orang tuanya masing-masing juga dihadirkan. Rohadi salah satu orang tua Polwan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pengalamannya saat proses seleksi setahun yang lalu.
Dia yang berprofesi sebagai tukang ojek dan Sopir tak menyangka anak sulungnya bakal keterima menjadi anggota Polri. Apalagi, anaknya yang bernama Ninik sudah pernah gagal. “ Setelah gagal, anak saya masih bertekad untuk menjadi anggota Polri,” katanya.
Dia pun memberikan latihan ketat pada anaknya. jika siang hari, anaknya selalu lari, dan berlatih renang pada pagi dan sore hari. tak hanya itu saja, dia juga menceritakan bagaimana perjuangannya saat tes seleksi yang dilakukan Polda Jateng.
“ Saya kan orang tidak punya. Kalau yang lain (Calon Siswa Polri) menginap di Hotel, kami berdua tidur di serambi masjid disekitar lokasi seleksi. Karena jam setengah enam harus sudah kumpul,” katanya. Dia pun selama proses seleksi mengantarkan anaknya dini hari.
“ Setiap pukul 1 atau dua pagi, saya antarkan anak saya ke semarang,” imbuhnya. Dia juga menambahkan, proses seleksi yang dilakukan Polda Jateng sangat baik. Seleksi dilakukan secara transparan.
“ Setiap sore kami dapat melihat pengumuman lulus tidaknya di layar LED besar,” pungkasnya.

Berita Terkait