Tribratanews.jateng.polri.go.id, Kota Tegal – Provokasi terkait agama atau suku sangat perlu diwaspadai. Hal ini sangat mudah untuk menyulut simpati masyarakat sehingga ujung-ujungnya berbuah anarkis.
Karena itu, Forum Komunikasi Umat Beragama dan seluruh komponen masyarakat Kota Tegal bertekad menjaga kerukunan antar pemeluk umat beragama, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peryataan tekad tersebut terungkap dalam acara perayaan tahun baru imlek 2569 Kongzili yang digelar di Shangrila Land Convention Hall Kota Tegal, Minggu (25/02/2018). Turut hadir Kapolres Tegal Kota AKBP Jon Wesly Arianto,SIK bersama unsur Forkopimda serta tokoh lintas agama lainnya.
Dalam sambutanya, Pjs Walikota Tegal Drs. Akhmad Rofai, M. Si menyampaikan harapannya agar kerukunan antar umat beragama dan kondusifitas Kota tegal yang sudah terjaga dengan baik.
“Inilah potret Bhineka Tunggal Ika yang ada di Indonesia dan perlu terus dijaga oleh segenap komponen. Hal-hal yang memicu gesekan-gesekan antar umat beragama perlu dihindari,” ujar Pjs Walikota Tegal Akhmad Rofai
Lebih lanjut, Pjs Walikota menyampaikan bahwa makna imlek adalah menjaga persahabatan, persatuan dan kesatuan Bangsa, karena menurut Achmad Rofai, perbedaan merupakan karunia dari Tuhan yang perlu disyukuri.
Menurut Ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) kota Tegal Lie Ing Liong atau yang akrab disapa Gyong gyong juga menyampaian pesan persatuan, pihaknya juga sengaja mengundang perwakilan umat beragama dalam perayaan tersebut.
Jika sesama pemeluk agama sering bersama, bisa bertegur sapa dan saling mengenal maka jika terjadi perselisihan akan cepat diatasi,” ujarnya
Sementara itu, dalam perayaan tahun baru Imlek ini juga turut dimeriahkan berbagai kesenian daerah. Salah satunya tutur memeriahkan Tim Kesenian musik Balo-Balo Polwan “ Jakwire Wong Tegal “ Polres Tegal Kota.
( Humas Polres Tegal Kota )