Tribratanews.jateng.polri.go.id, Demak – Kepolisian Resor Demak, Polda Jawa Tengah, telah memberikan bantuan berupa sembako, seperti mi instan, beras, sarden, obat-obatan, dan lainnya. Tidak hanya itu, selain Kapolres Demak, AKBP Maesa Soegriwo. SIK, beserta istri Ny. Sukma Maesa, anggota Polres Demak lainnya, beserta Bhayangkari Cabang Demak, juga memberikan sumbangan sembako, serta turut ikut memasak makanan untuk korban banjir.
AKBP Maesa menjelaskan, selain bantuan sembako yang diberikan, Polres Demak juga telah menurunkan pasukan baik dari Polres Demak maupun Polsek Sayung untuk ikut mengatur lalu lintas disepanjang jalan Pantura Semarang-Demak KM 9, yang terkena dampak banjir hingga ketinggian mencapai 40-50 cm, serta membantu warga sekitar Sayung yang kebanjiran.
“Ini semua cobaan dari Tuhan, maka saya harap warga yang terkena bencana banjir ini bisa sabar, dan semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan warga Kecamatan Sayung,” paparnya.
Banjir yang melanda Sayung setidaknya juga menenggelamkan lahan persawahan warga, selain pemukiman dan juga jalan Pantura Semarang-Demak. Bahkan akibat dari banjir yang juga menggenangi jalan Pantura Semarang-Demak, mengalami kemacetan hingga 15 kilometer dari Demak menuju Semarang, dan sebaliknya.
Kapolres .menambahkan, tidak ada pengalihan jalur lain, dirinya menghimbau kepada pengguna jalur pantura agar mencari jalan alternatif, untuk menghindari genangan banjir.
“Silakan mencari jalur alternatif lain, jika dari arah Demak menuju Semarang bisa lewat arah Onggorawe menuju Mranggen, begitu pula sebaliknya,” ucap Kapolres.
Sementara dalam bhakti sosial yang dilakukan Polres Demak, Suwarti (58) warga Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Demak, merasa senang mendapatkan bantuan sembako, dari Polres Demak.
Ia mengaku, bantuan sembako yang diberikan kepada warga Kecamatan Sayung, Demak, yang terkena musibah banjir itu, merupakan bantuan yang berharga.
“Semua rumah kami terendam, dapurpun juga, jadi bantuan sembako ini sangat membantu kami, apalagi bantuan berupa makanan jadi, tentu sangat membantu, apalagi tadi dari istri-istri pak polisi juga memasak untuk kami, tentu kami merasa sangat bersyukur,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, bahwa, banjir tahun ini merupakan banjir paling parah selama beberapa tahun. Apalagi, banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Dompo dan Sungai Sayung itu, tidak hanya membanjiri pemukiman warga tetapi juga jalan jalur pantura Semarang-Demak.
“Parah sekali, semuanya banjir, kami berharap ada realisasi untuk sungai itu dibenarkan atau diapakan, supaya kami ini tidak terkena banjir tahunan ini, yang semakin parah,” jelasnya.
Sigit_Humas Res Demak