Tribratanews.jateng.polri.go.id, Kudus – Tahun 2018 menjadi gerbang masuk tahun politik, dimana pada tahun ini akan diselenggarakan pemilihan kepala daerah secara serentak di 171 kabupaten/kota dan propinsi di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan pilkada serentak ini akan menjadi barometer saat pemilihan umum (Pemilu) legistalif dan eksekutif tahun 2019 mendatang. Di kudus sendiri selain menggelar pemilihan bupati dan wakil bupati periode 2018 -2023 yang di ikuti lima pasangan calon , akan berbarengan dengan pemilihan gubernur jawa tengah.
Dengan semakin berkembangnya media social, masa kontestasi politik tahun 2018 secara serentak baik pemilihan kepala daerah tingkat kabupaten/ kota serta provinsi, kampanye yang bertujuan menurunkan citra lawan dikawatirkan akan sering terjadi. Salah satunya dilakukan dengan kampanye hitam.
Menyikapi hal tersebut Ikatan Jurnalis Telivisi Indonesia (IJTI) Muria Raya bekerja sama dengan Polres Kudus sehari menjelang kampaye menggelar Talkshow dengan tema “Santun Dalam Berkampanye Untuk Pilkada Yang Kondusif dan Berintegritas” bertempat di Gedung Majesty Gripta Kab Kudus Rabu (14/02/2018).
Talkshow yang dilaksanakan dihadiri beberapa narassumber diantaranya Kabid humas polda jawa tengah Kombes Pol Agus Triyatmaja,S.I.K.,S.H., Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning S.I.K.,S.H., Ketua M.Khanafi,S.E., Ketua Panwaslu Muh Wahibul Minan S.Pd.I., akademisi Drs.Hidayatullah SH,M.Hum., dan ketua IJTI Jawa tengah Teguh Hadi Prayitno SH.MH. Selain itu dihadiri dari kelima pasangan calon bupati dan wakil bupati kudus, tim sukses para paslon, ketua partai politik yang ada di kudus, LSM, Ormas, Mahasiswa dan sejumlah instansi serta unsur terkait.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik,MH mengatakan, deklarasi atau ikrar bersama semua paslon bertujuan agar selama masa kampaye semua paslon memegang teguh prinsip-prinsip kampaye secara santun, saling menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan agama serta tidak melakukan kampanye hitam dengan cara menjelek-jelekkan paslon lain atau kelompok, serta golongan dalam masyarakat.
“Dalam ikrar ada lima poin yang harus ditaati oleh para paslon maupun penyelenggara Pilkada serta Tim Sukses. Diantaranya adalah memegang prinsip saling menghormati perbedaan pilihan, suku agama, ras dan golongan yang ada dalam masyarakat” ujarnya
Momen kali ini juga diharapkan menjadi tonggak ataupun momen untuk saling menjaga situasi tetap kondusif di kabupaten Kudus. Selain itu, pihaknya sebagai penyelenggara pilkada dari unsur keamanan menegaskan untuk berkomitmen menjaga netralitas.
“Selama masa kampanye 15-23 Juni mendatang, selain memantau langsung kami juga memantau kegiatan di sosial media yang berkaitan dengan black campaign. Kami juga telah menerjunkan satgas anti black campaign sejak beberapa pekan lalu” tegasnya.
Ketua IJTI Muria Raya Indra Winardi menambahkan, deklarasi tersebut juga untuk menyikapi maraknya saling serang kampanye hitam. Sehingga, pihaknya berinisiatif untuk menyelenggarakan acara tersebut agar tercipta pilkada yang berintergritas.
“Sebab, dengan semakin berkembangnya media sosial, kampanye yang bertujuan menurunkan citra lawan juga dikawatirkan meningkat dan akan sering terjadi. Sehingga, perlu deklarasi bersama seperti ini” katanya.(Humas Kudus)