Tribratanews.jateng.polri.go.id, Boyolali – Pemungutan suara Pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) ricuh. Polisi bahkan terpaksa menembuskan timah panas terhadap seorang warga yang berusaha melawan petugas.
Aksi ricuh ini diawali dari segerombolan pemilih yang telat saat mau mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Ngargorejo, Kecamatan Mojosongo. Karena sudah habis waktu pencoblosan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pun tak memberikan kesempatan pada segerombolan warga yang datang dari perantauan tersebut.
Warga yang kesal dengan petugas, kemudian melakukan aksi anarkis perusakan di TPS tersebut. beruntung aksi warga itu dapat diredam oleh aparat Polisi dari Polsek Mojosongo.
Aksi warga tak berhenti disitu. Warga pun kemudian melakukan propaganda warga lain melalui Media Sosial (Medsos). Isu bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali memihak salah satu calon terus disebar. Warga yang marah kemudian melakukan aksi unjuk rasa ke kantor KPU Boyolali.
Polisi yang mendapatkan informasi akan ada aksi unjuk rasa di Kantor KPU Boyolali langsung melakukan pengamanan. Dengan dijaga ketat oleh Puluhan Polisi dan Polwan, aksi unjuk rasa itu awalnya berjalan damai.
Namun, tak lama kemudian, seorang pengunjuk rasa terus melakukan provokasi. Warga semakin brutal. Petugas dan Kantor KPU terus dilempari batu oleh pengunjuk rasa. Polisi yang melakukan pengamanan terus berusaha meredam aksi warga itu.
Polisipun kemudian mengamankan seorang pengunjuk rasa yang dianggap provokatif tersebut. Namun hal itu justru memicu kemarahan warga semakin memuncak hingga akhirnya terus perlawanan terhadap petugas. Petugas polisi lalu mengeluarkan anjing pelacak dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan masa.
Masa pun berhasil dipukul mundur oleh petugas. Tak disangka, masa yang berhasil dibubarkan itu malah bikin kisruh lagi dijalan. Masa melakukan pejarahan disejumlah toko. Polisi pun kemudian melakukan pembubaran.
Tapi bukannya takut, masa justru makin berani saja. dengan senjata tajam seorang berusaha melawan petugas. Petugas polisipun kemudian melepaskan timah panas dan mengenai paha pengunjuk rasa yang berani itu.
Kejadian itu bukanlah sebenarnya. Kegiatan itu merupakan kegiatan simulasi pengamanan Pilgub Jateng yang akan diselenggarakan pada bulan akhir Juni mendatang.
“ Simulasi ini sebagai bentuk kesiapan kami bersama stakeholder lainnya (TNI, Isntansi lain,) dalam rangka mewujudkan pelaksanaan Pilkada Damai, aman dan nyaman,” kata Kapolres Boyolali Polda Jateng, AKBP Aries Andhi, usai kegiatan simulasi, dihalaman Gedung Demokrasi, jalan Perintis Kemerdekaan.
Menurut kapolres, kegiatan Simulasi ini sebagai bentuk antisipasi apabila tejadi situasi kontijensi, dan gangguan kamtibmas terkait masalah Pilgub. Meski sudah dipersiapkan dengan matang, namun pihaknya sangat berharap tak ada kejadian seperti yang terjadi pada simulasi tersebut.
“ Pelaksanaan Pesta demokrasi tetap berjalan sebagai mana tahapannya. Dan masyarakat bisa mengikuti dalam situasi yang nyaman. Tidak ada intervesi, tidak ada tekanan-tekanan. Masyarakat benar-benar merasakan pesta demokrasi,” imbuh Kapolres.(Adam PID)
Masa Geruduk Kantor KPU Boyolali
