Mitra Polisi

Kapolres Purworejo Tandatangai MoU dengan NU dan Muhamdiyah

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Purworejo – Akhir-akhir ini negara kita tercinta telah dilanda fenomena tentang radikalisme dan terorisme, hal ini ditandai dengan terjadinya beberapa peristiwa antara lan issue mengenai isis dan pemngeboman atau pengerusakan pada beberapa tempat.

 

Propaganda radikal teror juga dapat dilihat dengan munculnya ratusan website, puluhan buku serta postingan-postingan di media sosial yang secara aktif menyebarkan paham intoleran, menghasut, dan menyebarkan ujaran kebencian diantara sesama anak bangsa.

 

Wilayah purworejo termasuk kawasan strategis yang berpotensi menjadi tempat penyebaran paham radikal dari kelompok tertentu. Dengan mengatasnamakan islam, mereka bisa saja mempengaruhi masyarakat untuk melakukan tindakan sesuai keinginan mereka. Dan saat ini kelompok radikal juga sudah memiliki kemampuan untuk melakukan propaganda, pengumpulan pendanaan, pengumpulan informasi, perekrutan serta penghasutan dengan  menggunakan media sosial, internet dan jejaring media elektronik lain seperti radio dan televisi.

 

Untuk mengantisipasi masalah tersebut sesuai uud ri 1945 bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara, polres purworejo polda jateng menyelenggarakan acara penanda tanganan nota kesepahaman antara polres purworejo, pengurus cabang nahdlatul ulama purworejo dan pimpinan daerah muhamadiyah purworejo tentang pencegahan paham radikalisme dan terorisme di wilayah hukum polres purworejo. Rabu,(24/01/18) pagi

 

Nota kesepahaman ini merupakan kesepakatan bersama dikandung maksud sebagai pedoman bersama dalam rangka pencegahan paham radikalisme dan terorisme di wilayah hukum polres purworejo dengan tujuan terwujudnya peningkatan kerjasama yang terpadu dan berkesinambungan dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme guna terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat.

 

 

Dalam sambutannya kapolres purworejo akbo teguh tri prasetya, sik mengatakan “untuk mengantisipasi menyebarnya paham radikal maka dalam pendekatan sosial dan sosialisasi harus memperhatikan kearifan lokal, penguatan nilai-nilai agama dan budaya. Oleh karena itu, peran aktif tokoh adat, tokoh pendidikan, ulama, pemuda, pelajar dan ormas keagamaan sangat dibutuhkan.

 

Selain itu, media massa menjadi elemen penting dalam mengantisipasi dan menangkal menyebarnya paham paham radikal di masyarakat. Sinergitas dan kemitraan antara masyarakat, sekolah, kalangan pondok pesantren, ormas islam seperti nu dan muhamadiyah dengan polri polres purworejo harus terus dibangun, sehingga terjalin komunikasi yang baik, insya allah, ruang gerak kelompok radikal di purworejo akan kita minimalisir.”

 

Keberlangsungan masa depan generasi mendatang tentunya berada di tangan kita semua, apakah kita ingin mewariskan kehidupan yang harmonis, penuh kerukunan dan produktif untuk anak-cucu kita atau membiarkan generasi penerus kita hidup dalam kondisi yang penuh kebencian.

 

Humas res porjo

Berita Terkait