Tribratanews.jateng.polri.gi.id, Batang Polda Jateng – Korban kecelakaan lalu lintas Riska Choriyah (17) siswa kelas X MAN Batang warga dukuh pungangan RT 2 RW 3 Desa Tegalsari Kecamatan Kandeman masih butuh uluran tangan. Kondisi Riska yang sekarang butuh biaya pengobatan kurang lebih Rp 300 Juta tidak dapat dipenuhi keluarga karena orangtuanya hanya sebagai buruh bangunan.
“Kami perangkat desa sangat prihatin sekali mas, orangtuanya tidak mampu, ibunya hanya seorang buruh Tani, sehingga kami berinisiatif untuk membantu mereka semaksimal mungkin,” kata Kepala Desa Tegal sari Bambang Sasongko, saat aksi penggalangan dana di alun-alun Batang, kemarin.
Menurutnya, anak pasangan Mujari- Teswati itu butuh biaya untuk dirujuk ke Rumah sakit Tugu Tlogorejo Semarang yang memiliki alat untuk menunjang proses penyembuhan Riska. Saat ini Riska sudah di rawat di RS Kariadi Semarang namun dirawat seadanya karena hanya menggunakan kartu BPJS.
Masih diterangkan Kades Bambang, Riska masuk RS QIM selama 9 hari dari tanggal 13 Desember 2017 sampai 22 Desember 2017 telah menghabiskan dana Rp 35 juta yang terdiri dari biaya asuransi Rp 20 juta dan BPJS Rp 15 juta. Mulai tanggal 24 Desember dirujuk ke RS Kariadi Semarang dengan dana BPJS.
“Karena menggunakan dana BPJS perawatan Riska kurang maksimal sehingga keluarga berharap Riska dapat dirujuk ke Rumah sakit lebih baik. Rencananya di RS Tugu Semarang,” jelasnya.
Bambang mengatakan siapapun yang ingin membantu Riska dapat menyalurkannya ke Pemerintah Desa Tegalsari yang berada di jalan Raya Tegalsari No 87 Kecamatan Kandeman. Dapat juga disalurkan ke Agus Indrawan No HP 085219936908 beralamat di dukuh Tegalsari RT 06 RW 1 Desa Tegalsari. Bantuan langsung diberikan ke Ayah Riska bisa dengan mentransfer rekening BRI atas nama Mujari dengan No rek 015601010222530.
“Baru tadi pagi rekening itu kami bikin kan atas inisiatif pemerintah desa agar penyaluran bantuan bisa lebih mudah,” ujar Bambang.
Sementara Ayah Riska, Mujari mengatakan kondisi Riska sekarang secara fisik sehat. Mujari ingin dengan kondisi kaki kanan anaknya seperti itu agar tidak diamputasi tetapi meminta dicarikan obat.
“Saya pengennya biar utuh kakinya, sebab tulangnya masih utuh, hanya saja dagingnya banyak yang terkelupas, daging kaki kirinya saja di ambil untuk menutupi tulang lutut sebelah kanan,” katanya.
Bantuan yang ada, terang Mujari, sangat disyukuri keluarganya. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dari Bupati, wakil Bupati Batang, Kapolres Batang, Dandim, dan seluruh masyarakat Batang.
“ Saya ingin anak kami mendapat perawatan lebih baik dan lebih bagus untuk mempercepat proses kesembuhannya,” katanya.
Kapolres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga melalui Kasatlantas Polres Batang M Adiel Aristo mengatakan kejadian ini menjadi pelajaran bersama –sama utamanya untuk pelajar agar selalu berhati-hati dalam berkendara sepeda motor di jalan raya. Polres Batang dalam hal ini Satlantas tidak pernah bosan memberikan edukasi kepada pelajar terkait kemananan berlalu lintas.
“Bahkan bisa kami pastikan setiap hari kami adakan sosialisasi ke sekolah-sekolah,” terang Kasatlantas.
Kami mengimbau kepada orang tua untuk berperan aktif mengawasi anak-anaknya menggunakan kendaraan. Sangat penting kebijakan orang tua agar jangan membiarkan anaknya untuk berkendara di jalan umum sebelum memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM).
“Secara aturan Pelajar yang belum memiliki SIM tidak boleh menggunakan sepeda motor, disinilah peran tegas orang tua sangat penting,” katanya.
Menurut Kasatlantas Jajaran Polres Batang beserta seluruh jajaran Polsek akan melakukan gerakan simpati terhadap Riska dengan memberikan bantuan untuk mendukung kesembuhannya.
“Kapolres sangat peduli dengan Riska, bahkan beliau secara inisiatif menggerakan seluruh jajaran untuk memberikan bantuan kepada Riska,” tandasnya.