Tradisi Turun Temurun Ritual Nyadran di Gunung Balak Pakis Magelang

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Magelang  –  Ribuan warga masyarakat, Senin pagi,( 02/10 ) tumpah ruah menuju puncak gunung Balak  Desa Pakis, Kecamatan Magelang,Jawa Tengah, untuk mengikuti tradisi turun temurun ritual Sadranan.

“ Kegiatan tersebut dilaksanakan guna menjaga tradisi serta  untuk memohon keselamatan, kesehatan  dan kemakmuran bagi warga di daerah ini “ ujar Kepala Desa Pakis Suyoto Hartono.

” Prosesi ini biasanya  dilakukan setiap hari Minggu Kliwon pada Bulan Suro (kalender Jawa,red). Namun selama dua tahun terakhir ini tidak ada hari Minggu Kliwon di bulan ini, maka di ambilah hari Senin Kliwon ini untuk nyadran disini”. Katanya.

Warga yang menghadiri acara tersebut bukannya hanya warga setempat namun juga berdatangan dari berbagai kota diantaranya dari Magelang , Wonosari , Yogyakarta,  Salatiga, Semarang,  Temanggung, dan  Purworejo, serta dari  Jakarta ada yang mengikuti tradisi ini di puncak Gunung Balak  (800 m dpl).

Dengan cara jalan kaki menelusuri jalan cor blok,  Warga masyarakat tua dan muda hingga anak anak berjalan menuju puncak gunung balak,sesampainya di puncak gunung itu terlihat puluhan orang menggelar aneka dagangan seperti makanan, minuman, dan permainan anak-anak yang menambah semaraknya acara ini.

Ditempat ini juga menjadi wisata alam dan Religi, dari hasil pantauan harian7.com ada beberapa orang yang menemui Mbah Janadi (85) selaku juru kunci gunung tersebut, untuk meminta didoakan agar tercapai cita-cita dan harapanya. Seperti yang dilakukan Anik Samiah (35) asal Salatiga bersama sahabatnya rela jauh – jauh mendatangi tempat ini guna berharap didoakan akan harapanya untuk selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan Rizki berlimpah serta barokah.

“Saya sengaja dari Salatiga kesini untuk menjenguk saudara yang ada disini sekalian untuk ikut menjaga tradisi Sadranan disini, tak lupa saya dan teman saya berdoa bersama melalui Mbah juru kunci agar apa yang saya harapkan bisa terkabul” terangnya.

Sementara Camat Pakis M. Taufik SH. MH Dalam sambutanya, mengucapkan salam dan ” Dalam kesempatan ini saya yang pertama mengucapkan salam Kulanuwun dan memperkenalkan dirinya kepada semua Warga se Kecamatan Pakis, karena saya ditugaskan dan aktif disini baru beberapa waktu dekat ini, yang selanjutnya adat ataupun kegiatan seperti ini harus tetap kita jaga kelestariannya karena ini adalah tinggalan tradisi dari nenek moyang kita.  Jelasnya.

Disisi lain beberapa warga terlihat bersila di petilasan tokoh spiritual dalam sejarah yaitu Syekh Subakhir yang berada di dalam bangunan pagar tembok keliling untuk membacakan tahlil ataupun melantunkan salawat.

Menurut cerita yang beredar di dalam petilasan itu berisi sebuah keris yang dikuburkan oleh Syekh Subakhir pada masa lalu, diceritakan masyarakat daerah ini waktu itu  menghadapi pagebluk, dan sebagai tumbal agar wilayah ini tenteram dikuburkan keris milik Syekh Subakir tersebut. Adapun Makamnya berada di puncak gunung Tidar, Kota Magelang.

Selama kegiatan berlangsung mendapatkan pengamanan dari personil Polsek Pakis di Pimpin oleh AKP Sukirman, SH

Penulis: Wahyu

Exit mobile version