FeaturedFrameHeadlineMitra Polisi

Kapolri Dikukuhkan sebagai Warga Civitas Akademisi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Banyumas – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., P.h.D. dikukuhkan sebagai Warga  Civitas Akademisi Universitas Muhammadiyah Purwokerto oleh Rektor UMP Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, M.H. di Gedung Auditorium Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sabtu (23/9/2017).

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., P.h.D. menyampaikan pidato ilmiah dalam rangka kegiatan Wisuda ke-59 UMP. Dalam Pidato Ilmiahnya, Kapolri mengambil topik bagaimana mewujudkan indonesia sebagai negara yang dominan. Ada 3 fenomena yang harus dicermati :

  1. Perubahan paradigma hubungan internasional, dari paradigma realisme (dimana tidak ada aturan dunia hanya diisi oleh aktor dunia) menjadi paradigma liberalisme (aktor bukan negara tetapi bisa mengatur hubungan antar negara), dimana aktor ini memiliki kekuatan setara dengan kekuatan negara, sekarang paradigma konstrutifisme dimana setiap permasalahan diselesaikan dengan non militer.
  2. Sekarang dunia dikuasai oleh Amerika dan sekutunya (monopolar), lebih baik bipolar (dua kekuatan besar) sehingga terwujud keseimbangan kekuatan dunia.
  3. Ideologi demokrasi mengarah liberal (demokrasi yang lebih bebas) sudah melanda indonesia, pertanyaannya apakah ini tepat untuk Indonesia.

“Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen pada tahun 2030 akan menjadi negara 5 besar setelah Amerika, Cina dan Korsel. Bahkan tahun 2045 apabila bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi 5 persen dapat menjadi peringkat keempat,” kata Kapolri.

Indonesia berpotensi menjadi negara dominan ekonomi apabila kita bisa menjadi negara dominan maka, namun ada beberapa syarat antara lain pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen dan stabilitas politik yang kuat.

“Pertumbuhan ekonomi yang kuat harus memiliki banyak investasi dan membutuhkan dana 5000 triliun namun APBN hanya 2000 triliun. Sedangkan 3000 triliun itu milik investor dan dari 50 konglomerat asal Indonesia mereka merupakan warga keturunan tionghoa, beri mereka kesempatan untuk memberikan investasi pada negeri ini namun jangan sampai ada isu aseng kembali,” tambah Kapolri.

“Tugas kita semua adalah menjaga stabilitas politik dan stabilitas keamanan masyarakat, satu saja stabilitas rusak maka investor tidak mau ke Indonesia,” pungkas Kapolri.

Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., P.h.D. menerima cindera mata dari Rektor UMP Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, M.H.

Dalam kegiatan Wisuda ke-59 UMP ini kapolri didampingi oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Drs. Condro Kirono, M.M., M. Hum, Wakaba Intelkam Irjen Pol. Pol. Lucky Hermawan, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Drs. Rikwanto, S.H., M. Hum. Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Drs. R. Djarod Padakova dan Kapolres se-eks Karesidenan Banyumas.

Dalam wisuda ini ke 59 UMP kali ini sebanyak 1185 wisudawan/wisudawati yg terdiri dari 16 magister, 1042 sarjana, dan 127 diploma.

Humas Polda Jateng

Berita Terkait