Tribratanews.jateng.polri.go.id, Polda Jateng – Peristiwa kecelakaan cukup mengerikan terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang berada di Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan, Kamis (21/9/2017). Sebuah mobil Daihatsu Xenia warna putih hancur setelah disambar kereta barang jurusan Jakarta-Surabaya.
Meski tidak ada korban jiwa namun kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 06.40 WIB itu sempat bikin kaget warga dan pengendara yang melintas di jalan raya Penawangan-Sedadi.
Informasi yang didapat menyebutkan, saat itu, mobil dengan Nopol K 9237 GF melaju dengan kecepatan sedang dari arah utara (Penawangan). Sesampai di perlintasan tanpa palang pintu di sebelah barat sungai Serang tersebut, mobil yang dikemudikan Hendro Muryanto (51), warga Jagalan Utara, Kelurahan Purwodadi terus saja melaju. Padahal, dalam waktu bersamaan ada kereta barang dengan nomorlokomotif CC2061349 yang melaju kencang dari arah timur (Surabaya).
Melihat ada pengemudi nekat, beberapa warga yang ada disekitar perlintasan sempat memberikan tanda agar kendaraan itu berhenti. Melihat ada orang yang memberi peringatan, pengemudi kemudian menghentikan kendaraannya.
Sayangnya, posisi kendaraan saat berhenti terlalu dekat dengan rel. Akibatnya, saat
kereta melintas, bagian depan mobil tersebut masih sempat tersambar. Hantaman
kereta ini sempat menyebabkan mobil tersebut berputar dan berbalik arah hingga 180 derajat.
Saat kendaraan berhenti, beberapa warga sudah meminta kendaraan untuk mundur. Hal itu dilakukan karena posisi mobil itu terlalu dekat dengan rel. Namun, sebelum bergerak mundur, mobil sudah keburu disambar kereta barang.
’’Sopirnya tadi sudah sempat disuruh mundur. Tapi kayaknya mesin mobil macet,’’ kata Suwanto, warga setempat.
Beberapa saat setelah kecelakaan, warga sekitar langsung berhamburan untuk memberikan pertolongan. Sopir mobil akhirnya bisa dikeluarkan dari kendaraan. Kondisi sopir tidak mengalami luka sedikitpun.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Grobogan AKP Panji Gedhe Prabawa menyatakan, dalam mobil tersebut hanya berisi satu orang, yakni pengemudi saja. Menurutnya, dari penyelidikan sementara, kecelakaan tersebut disebabkan kurang hati-hatinya pengemudi saat melintasi perlintasan kereta tanpa palang pintu.
“Dari keterangan sejumlah saksi, korban kurang hati-hati saat mau melewati perlintasan kereta api. Perlintasan di situ memang belum dilengkapi palang pintu,” katanya