BinkamMitra Polisi

6000 liter Air Bersih Dibagikan Polres Brebes menggunakan Mobil Water Canon

Tribratanews.jaeng.polri.go.id, Brebes – Musim kemarau sudah mulai berdampak dengan kekurangan air bersih disejumlah wilayah dikabupaten Brebes. Salah satu desa yang kesulitan mendapat air bersih adalah desa Karangfbale Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes.
Dengan adanya kondisi tersebut, Kepolisian Resor Brebes, Jawa Tengah, tergerak untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat di Dsa Karangbale, Rabu (6/9).
Uniknya, penyaluran bantuan sekitar 6000 liter air bersih tersebut dilakukan dengan menggunakan salah satu kendaraan taktis yang dimiliki Polres Brebes yakni, Armor Water Cannon (AWC). Kendaraan taktis tersebut yang sehari-hari digunakan untuk pembubaran massa saat terjadi demonstrasi, kali ini dialihfungsikan membawa bantuan air bersih.
Kepala Kepolisian Resor Brebes, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sugiarto, SH SIK MSi melalui Kasat sabhara mengatakan, penggunaan mobil water cannon tersebut dinilai sangat efektif dalam menyalurkan bantuan air bersih.
“Mobil rantis AWC tersebut sangat efektif karena sekali jalan bisa mengangkut air sejumlah enam ribu liter sehingga dapat menghemat dalam biaya operasionalnya,” kata Guritno yang didampingi Kapolsek Larangan AKP Joko Witanto.
Guritno menambahkan bahwa air yang dibagikan kepada warga ini adalah air bersih dari PDAM yang sebelumnya diambil untuk dimasukan ke mobil AWC ini. Kedatangan kendaraan taktis pembawa air bersih tersebut langsung diserbu warga yang membawa jeriken untuk diisi air bersih.
“Masyarakat disini sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari – hari. Semoga dengan pemberian air bersih ini bisa bermanfaat untuk masyarakat,” imbuh AKP Guritno.
Sementara itu, Kapolsek Larangan AKP Joko Witanto menambahkan bahwa sebelumnya dari Polsek Larangan juga sudah membagikan sedikitnya 30 Jerigen air bersih didesa Pamulihan. Pihaknya membenarkan adanya beberapa desa diwilayahnya kesulitan air bersih.
Di Desa Karangbale misalnya, kondisi tersebut dikarenakan banyak warga yang belum memiliki PDAM dan mengandalkan air sungai. Sedangkan kondisi sungai saat ini sedang kering dan masyarakat harus membeli air bersih per galonnya bahkan bisa mencapai Rp 12.000 (dua belas ribu rupiah).
Dengan kondisi tersebut, sebagian masyarakat dirasa sangat memberatkan. Akibatnya, sebagian besar warga harus menghemat air untuk kebutuhan sehari-hari.
“Dengan bantuan ini mudah-mudahan bisa sedikit membantu warga yang kesulitan air bersih didesa ini,” kata Joko. (Hms)

Berita Terkait