BinkamFeatured

Kapolda Jateng Cek Ruang Pelayanan Command Center di Polres Wonogiri

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Wonogiri — Tiga kasus kejahatan menjadi perhatian khusus Kapolda Jateng, yaitu terorisme, narkoba dan radikalisme atau intoleran. Itu ditegaskan oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Condro Kirono M.M., M.Hum., Senin (28/8) di Mapolres Wonogiri pada saat mengecek sistem pelayanan panic button di ruang command center.

 

Kasus Narkoba di Jateng angkanya mencapai sekitar 600 kasus. Itu terjadi dalam kurun waktu satu semester (6bln), Januari sampai Juni 2017. Atau setiap bulan rata-rata mencapai 100 kasus Narkoba yang ditangani Polda dan atau di jajaran Polres/Polrestabes se-Jateng.

 

Untuk kasus Narkoba di wilayah hukum Polres Wonogiri, terbilang relatif kondusif. Namun, mulai ada kasus kasus narkoba di wilayah Polres Wonogiri.

 

Untuk itu, Kapolda menyarankan kepada Bupati Wonogiri Joko Sutopo agar segera membentuk Badan Narkotika Kabupaten (BNK). Sebab Wonogiri salah satu Kabupaten/Kota yang belum mempunyai BNK.

 

“Bupati tidak perlu menunggu, segera usulkan pembentukan BNK di Kabupaten,” kata Kapolda Irjen Pol Drs Condro Kirono dihadapan Kapolres, Bupati dan jajaran Forkompimda.

 

Sehingga, lanjut Kapolda, Bupati tidak memikirkan sendiri masalah penanganan narkoba di wilayahnya.

 

Kasus narkoba dan penangananya bisa disinergikan dengan Forkompimda dan Toga Tomas. BNK juga memiliki anggaran tersendiri. Dengan dibentuk BNK, maka akan bisa dilakukan tindakan preemtif dan prefentif untuk menekan / mengurangi peredaran dan penggunaan Narkoba.

 

Menyikapi hal itu, Joko Sutopo menyatakan telah membahasnya bersama Ketua BNN Jateng. Antara lain membahas konsep dan struktur kelembagaannya. Termasuk membahas antisipasi dan edukasi pencegahan terhadap masyarakat. Mengingat secara geografis wilayah Wonogiri sangat luas. Pintu masuk peredaran pun lebih terbuka. “Sedang kita bahas dengan Ketua BNN Jateng,” kata. Bupati.

 

(Humas Polres Wonogiri Polda Jateng)

Berita Terkait