Tribratanews.jateng.polri.go.id, Wonogiri – Niat Yahno, warga Dusun Gunung Mas, Desa Pagutan, Kecamatan Manyaran untuk membasmi hama tanaman padi di sawahnya, ternyata harus berakhir musibah. Diduga saat akan meramu obat pembasmi hama, pria 65 tahun ini justru tercebur ke dalam sumber air di dekat sawah miliknya pada Jumat, 14 Juli 2017 siang.
Peristiwa ini sendiri diketahui pertama kali oleh Karmi, sang istri. Saat itu perempuan 60 tahun ini curiga karena sang suami tak kunjung pulang saat hari sudah semakin siang. Karenanya dia berinisiatif untuk menjemputnya ke sawah.
Namun sesampai di sawah, Karmi tidak melihat keberadaan sang suami. Dan setelah sempat menyisir ke beberapa sudut, dia dikejutkan dengan adanya topi dan ember milik sang suami, yang tampak mengapung di dalam sumber air. Karenanya dia curiga jangan-jangan sang suami tercebur ke dalamnya. Makanya dia lantas menghubungi tetangganya untuk mencoba melakukan pengecekan ke sumber air tersebut.
Sumber air berdimensi sekitar 4m x 4m x 4m itu memang sengaja dibuat olh warga di sekitar areal persawahan, sebagai penyuplai kebutuhan air. Karenanya aktifitas warga biasanya memang tidak jauh-jauh dari sumber itu, termasuk Yahno yang kemungkinan tercebur saat akan meracik obat serangga dengan air dari sumber tersebut. Dan kemungkinan dia terpeleset dan jatuh saat berusaha mengambil air yang permukaanya kebetulan cukup dalam, karena musim kemarau.
Supadianto yang dimintai tolong oleh Karmi pun segera bergegas menuju ke sumber. Karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, dia kenudian mengajak tetangga yang lain bernama Ferry, untuk melakukan pengecekan ke dalam sumber.
Dan benar, setelah mencoba menyelam ke dasar sumber, di sana didapati tubuh Yahno yang meringkuk tenggelam di dasar sumber. Sehingga kemudian kejadian ini dilaporkan ke Polsek Manyaran, dan segera ditindak lanjuti dengan turunnya petugas ke lokasi kejadian.
Tubuh Yahno pun segera diangkat, dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas puskesmas yang ikut serta dalam proses evakuasi. Dan karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, maka dipastikan bahwa korban meninggal karena kecelakaan. Di mana diduga karena terpeleset, hingga membuat tubuhnya tercebur dan tenggelam ke dalam sumber air.
“Tidak ada bekas pengabiayaan apapun di tubuh korban. Sehingga bisa diduga korban terpeleset saat mengambil air, hingga akhirnya tenggelam karena korban diketahui tak bisa berenang,” ujar Kapolsek Manyaran AKP Mastika mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Mohammad Tora.
Dan usai menyerahkan jenasah ke keluarganya, petugas juga memberikan penyuluhan kepada warga, agar senantiasa berhati-hati saat bekerja. Sebab kejadian yang dialami oleh Yahno bisa menimpa siapa saja yang kebetulan ikut memanfaatkan sumber air tersebut.
“Dari peristiwa ini kami menghimbau agar warga lebih berhati-hati. Agar peristiwa serupa tidak terulang,” pungkas kapolsek.
(Humas Polres Wonogiri).