Binkam

Polres Brebes Ajak Masyarakat Cegah Radikalisme  

Tribratanews.jateng.polri.go.id, Brebes – Polres Brebes, Polda Jateng menggelar acara Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Radikalisme atau Terorisme, Senin (19/6/2017). Kegiatan yang digelar di Aula Mapolres Brebes juga menghadirkan pembicara Ustad Akrom Jangka Dausat yang juga merupakan Sekretaris FKUB Kabupaten Brebes.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Satuan Intelkam ini diikuti oleh puluhan peserta antara lain dari pimpinan podok pesantren, organisasi keagamaan serta beberapa organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Brebes.

Kapolres Brebes AKBP Luthfie Sulistiawan melalui Kasat Intelkam AKP Sartono menyampaikan bahwa  kegiatan diselenggrakan dengan tujuan untuk mencegah masuknya paham radikalisme di wilayah Kabupaten Brebes.

Dijelaskan Sartono, ancaman kelompok terorisme sudah nyata dan ditujukan kepada aparat pemerintah serta obyek vital milik pemerintah. “salah satu sasaran terorisme adalah anggota Polri, karena Polisi  dianggap menghalangi dan menindak terorisme,” jelas Kasat Intelkam.

Selain itu, kelompok radikal akan berusaha terus menerus merekrut anggota baru sehingga perlu diwaspadai. Lanjut Sartono, mereka akan menggunakan segala cara untuk merekrut anggota baru. Salah satunya melalui media sosial dengan mengatasnamakan jihad membela agama.

Oleh karena itu, dengan adanya beberapa kejadian di Indonesia, pihaknya mengajak kepada seluruh warga masyarakat untuk memerangi aksi terorisme dan radikalisme. Pencegahan bahaya radikalisme dan terorisme bukan hanya tugas aparat keamanan saja, namun peran masyarakat menurut Kasat Intelkam sangat diperlukan untuk menanggulangi dan menangkalnya demi keutuhan NKRI.

“Peran serta masyarakat sangat diperlukan  untuk mewujudkan Kabupaten Brebes tetapa aman dan kondusif,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekertaris MUI dan FKUB Kabupaten Brebes Ustad Akrom Jangka Dausat menjelaskan bahwa negara indonesia yang berdasarakan empat pilar  yang didalamnya sudah mewakili seluruh cita cita rakyat indonesia. Dimana, para ulama terdahulu sudah iktiar dan ikut andil dalam menyusun Pancasila dan UUD 1945 dan keputusan itu sudah final.

“Bahwa negara islam yang berusaha masuk di Indonesia itu tidak sesuai, maka dari itu kalau mau mendirikan  silahkan keluar dari Indonesia,” kata Akrom.

Dalam kesempatamn ini, Akrom kembali mengajak kepada para generasi penerus untuk kembali mengingat cita-cita luhur para ulama termasuk para pejuang yang rela mengorbankan jiwa raga untuk mencapai kemerdekaan. “ Dijaman kemerdekaan sekarang ini, kita harus mengisinya dengan hal-hal yang bermanfat untuk bisa menjaga keutuhan NKRI,” terangnya.

Kegiatan diakhiri dengan penandatangan dan pernyataan sikap menolak segala bentuk kekerasan dan aksi terorisme serta mendukung pemerintah dalam menindak aksi teror serta siap menjaga Kebhineka Tunggal Ekaan untuk keutuhan NKRI. (Hms)

Berita Terkait