BinkamFeaturedMitra Polisi

Silaturahim Akbar Jalin Sinergitas Kaum Muslimin

tribratanews.jateng.polri.go.id, Batang – Kapolres Batang AKBP Juli Agung Pramono, S.H., S.I.K., M.Hum mengatakan Polri sebagai pengemban fungsi pelindung,  pengayom dan pelayan masyarakat dalam Pemeliharaan Keamanan Dan ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas). Dikesempatan ini saya mengingatkan untuk  mewaspadai faham radikalisme dan terorisme. Oleh karena itu diharapkan umat muslim untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan serta toleransi antar umat beragama, ras dan suku.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Batang. AKBP Juli Agung Pramono ketika memberikan sambutan pada acara silturahim akbar dan buka bersama kaum muslimin di Pondok Pesantren Modern Tazakka.

Menurut Kapolres, radikalisme dan terorisme saat ini masih hangat diperbincangkan karena aksi teror dan kini sudah mengarah pada petugas keamanan, sehingga saya tekankan pada santri santri bahwa ciri ciri teroris ada 5 yaitu membenarkan agamanya paling benar dan tidak dapat menerima agama yang lain, itu adalah salah satunya.

“Mari kita tunjukan bahwa Islam itu indah dan tunjukan pada orang lain bahwa negara ini aman, dan yang terakhir agar para santri bisa menjaga keamanan dan hindari budaya kebaratan yaitu banyak yang mengkomsusi Narkoba, minuman keras dll,” tegas Kapolres.

Dandim 0736 Batang Letkol Inf. Fajar Ali Nugraha, S.Sos mengatakan, apa yang disampaikan Kapolres tentang keamanan dilingkungan kita, sehingga saya bicara didepan ini, para santri sebagai para penerus penerus bangsa dan masih banyak yang ingin menjatuhkan bangsa indonesia.

“Faham Radikal di Batang sudah ada dan mulai banyak yang ingin menghancurkan Batang ini dan masukan bagi para ulama tolong jaga Batang ini,” tegas Dandim. Kami berharap mari kita jaga negara RI ini bahwa saya pancasila saya indonesia dan NKRI harga mati,” pungkas Dandim.

Asisten I Batang Retno Dwi Irianto mengatakan, Kapolres dan Dandim Batang sudah sampaikan bahwa bagaimana caranya menjaga ideologi ini menjaga keutuhan NKRI sehingga mari kita jaga dimensi pancasila.

“Pancasila adalah satu satunya pedoman dalam berbangsa dan bernegara, sehingga kita harus bertoleransi kepada umat yang lainnya sehingga dimensi kerukuran hidup akan tetap terjaga,” tegasnya.

Kami berharap santriwan santriwati adalah benteng masa depan bangsa untuk bisa meneruskan bangsa dan negara Indonesia lebih maju dan rukun,” pungkasnya.

Ustad KH Anang  Riksa Masyhadi, MA selaku pimpinan Pondok Pesantren mengatakan, inilah keberagaman Indonesia yang sesungguhnya, hadir di Tazakka dengan segala warna warninya, tetapi tetap satu frame NKRI, Pancasila dan ukhuwah Islamiyah yang sangat kuat, komitmen bersama untuk membangun masyarakat, Batang dan Indonesia.

“Kalau kita bersatu seperti ini, saling bersinergi, insyaallah umat islam akan semakin kuat, sehingga provokator tidak mudah masuk untuk mengadu domba bangsa ini,” jelasnya.Acara diawali dengan pengobatan dan cek kesehatan gratis serta donor darah. Pembagian santunan kepada 500 para dhu’afa dan anak yatim, serta tali asih kepada Imam, khotib dan marbot masjid serta guru-guru Madin.

Berita Terkait