Tribratanews.jateng.polri.go.id, Boyolali – Safari shalat isya dilanjutkan tarawih hari ke empat bulan bulan suci ramadhan 1438 H, dilakukan Kapolsek Sawit Polres Boyolali AKP Dwi Wahyuni, di Masjid Al Jannah Dukuh Kliteh Desa Jatirejo Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Pada Senin (30/05).
Kegiatan safari sholat isya dan tarawih dimulai pukul 20.00 wib – pukul 21.00 wib didampingi Babinkamtibmas Desa Jatirejo Aiptu Dwi Rusijawati, dengan Imam H. Mardi Wiyoto, Takmir Masjid Sukarno dan Kultum Ardi W, serta diikuti puluhan jema’ah muslimin dan muslimat.
Sholat tarawih dengan mengunakan dua puluh tiga raka’at termasuk sholat witir, terbilang cukup lama, tetapi karena sudah menjadi terbiasa memakai seperti itu, sehingga para jema’ah tidak masalah karena sudah dilakukan oleh ulama-ulama sebelumnya dan juga sudah dicontohkan oleh tuntunan Nabi Muhammad Saw,”tutur Mardi Wiyoto.
Kultum dalam shalat terawih yaitu oleh Ardi W, mengusung tema “Kewajiban Berpuasa Bagi Umat Islam” dalam penyampaian materinya bahwa seseorang tidak layak beragama islam sampai ia menyerahkan diri dan menerima sepenuhnya agama islam, karena arti dari islam itu sendiri adalah menyerahkan diri kapada Allah Swt, maka segala bentuk perintah wajib diterima dan dilaksanakan termasuk diantaranya berpuasa. “Kata Ardi W.
Kapolsek Sawit Polres Boyolali AKP Dwi Wahyuni, seusai shalat tarawih, mengajak Imam dan Para Takmir Masjid Al Jannah serta jema’ah, untuk berpartisipasi menjaga lingkungan terutama ketika rumah ditinggalkan, dipastikan kompor sudah dimatikan dan rumah sudah dikunci rapat-rapat, karena boleh jadi disituasi seperti ini, maling suka mencari kesempatan.”terang Dwi Wahyuni.
Masih dikatakan pula, kami ajak para takmir masjid, dengan adanya peledakan bom dikapung melayu, kita jangan takut oleh kelompok radikal atau teroris, karena kelompok radikal bukan hanya mengacam pemerintah atau polri saja, tetapi kepada semua orang yang tidak sefaham dengan dia, maka kami ajak semua takmir, jangan takut adanya acaman teroris kalau perlu kita lawan, karena nyata-nyata sangat biadab dan tidak sesuai dengan islam yang semestinya,” Pungkas Dwi Wahyuni.