Tribratanews.jateng.polri.go.id, Boyolali – Adat Jawa Sadranan yang dipadukan dengan Dzikir, Tahlil masih berlaku dalam Masyarakat Andong bagian Utara yaitu desa Kadipaten, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali.
Sabtu (20/05) pukul 20.30 wib, Bhabinkamtibmas Brigadir Arif Darmawan, bersama Briptu Agus Santoso, dengan Tulus dan Iklas menunggui sampai selesai kegiatan yang berbahu Keagamaan yaitu Sadranan, Dzikir dan Tahli, didaerah yang berbatasan dengan wilayah Kemusu tersebut.
Sebagai penceramah dalam kegiatan tersebut KH Aisad Abau, membeberkan makna yang terkandung dalam Sadranan yang dibawa para Wali Songo pada waktu itu, hingga kini masih tertanam dan diuri-uri (bahasa jawa) oleh masyarakat setempat. Dengan dilengkapi Dzikir dan Tahlil suasana menjadi Khidmat dan meriah, bersama Pengasuh Pondok pesantren ternama di wilayah Kajen, Pati.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Muspika Kecamatan Andong atau yang mewakili, Tokoh Agama KH Munjayin, Tokoh Masyarakat Kepala Desa Maryono, penduduk setempat, serta Jamaah umum dari berbagai pondok disekitar lokasi lebih kurang 1000 orang.
Kegiatan ini dilakukan masyarakat, dukuh Jetis 07/02, desa Kadipaten, berdasarkan kalender Tahunan, juga merupakan Tradisi yang kelangsungannya secara turun temurun, mendapat responsif baik dari lapisan masyarakat.
Kegiatan yang bertujuan, mengirim Doa kepada Leluhurnya agar mendapatkan tempat di sisiNya, bagi keluarga diampuni segala Dosa dosanya dalam menyongsong bulan yang penuh Maghfiroh sebagai “Anak Sholeh”, yang patuh dan taat kepada Orang tua, Agama, Nusa dan Bangsanya, “Tutur KH Munjayin.
Penulis : Jamas
