Tribratanewspoldajateng.com, Brebes – Sesuai dengan SK Kemenhub Dirjen Perhubungan darat no SK.1049/AJ 401/DRJD/2017 tentang Pengaturan Lalulintas dan Kendaraan Bermotor di Jalan nasional Pejagan-Banyumas selama pembangunan Fly Over Perlintasan sebidang Kereta Api bahwa Mobil barang dengan berat lbh dari 8 Ton dan Panjang sumbu 9 meter dilarang melintas jalur Pejagan Banyumas. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pembangunan 4 fly over agar selesai sebelum lebaran 2017.
Polres Brebes menindaklanjuti penerbitan SK dari Kemenhub tersebut dengan menempatkan anggota di jalur penyekatan Pejagan-Banyumas. Sat Lantas dengan dibantu oleh anggota dari Sat Sabhara termasuk Polsek yang wilayahnya medapatkan pengerjaan Fly over mengatur arus lalulintas untuk menghindari stag/ kemacetan akibat pengerjaan proyek tersebut.
Beberapa truk yang dilarang melintas tetap nekat seperti yang dilakukan oleh Rakimah (52) sopir asal Indramayu ini masih melintas jalur Pejagan Banyumas. Truk Tronton dengan Nopol F 8803 GN yang dikemudikan langsung ditindak tegas oleh anggota Sat Lantas Bripka Rukas dan Brigadir Panji yang saat itu bertugas di seputaran wilayah Ciregol termasuk Kecamatan Tonjong Brebes.” Kita tindak dengan Tilang, karena sesuai dengan SK Kemenhub bahwa truk besar dan panjang lbh dari 9 meter tidak boleh melintas jalur ini,” ujar Panji saat memberikan Tilang.
Proyek pembangunan Fly Over ini merupakan salah satu solusi kemacetan yang ada di wilayah Brebes – Tegal, karena salah satu faktor yang menjadi penghabat arus adalah perlintasan sebidang kereta api.
Kasat lantas Polres Brebes AKP Arfan Zulkan S. membenarkan bahwa anggota dilapangan yang berjaga mengatur arus dalam rangka pembangunan Fly over untuk bertindak tegas jika masih ada sopir truk yang bandel.” Kan sudah kita sosialisasikan beberapa waktu sebelumnya, SK dari kemenhub juga sudah keluar mengenai batasan kendaraan yang melintas itu sebagai payung hukum anggota di lapangan,” ujar Arfan, Sabtu (1/4) diruang kerjanya. (Hms Res bbs)